Nganjuk- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, menandatangani MoU memerangi hoaks. Penandatnganan MoU yang berbarengan dengan peringatan Hari Lahir Muslimat NU ke-73 itu, digelar di Desa Gempol, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Minggu (10/3/2019).
Menurut Rudiantara, pesatnya teknologi khusunya telepon seluler menjadi salah satu sarana penyebaran hoaks di negeri ini. Ia mengilustrasikan, akses internet penduduk Indonesia cukup besar, hampir mendekati angka 150 juta.
“Secara keanggotaan, anggota Muslimat NU ada lebih 30 juta. Nah, kalau 30 juta, di satu keluarga saja ada empat orang maka sudah 120 juta orang. Bagaimana 120 juta masyarakat Indonesia bisa memerangi hoax fitnah, ghibah, namimah dan lain sebagainya. Ini menurut saya cara yang efektif daripada kita hanya di dunia maya melakukan penyisiran penutupan konten hoaks,” katanya.
Dijelaskan, sejak Agustus 2018 hingga Maret 2019, setidaknya terdeteksi 770 konten hoaks. Dari jumlah itu, 181 konten terkait masalah politik.
“Mungkin ini sejalan dengan Pemilu tapi saya yakin kalau kita semua bergerak, ada waktu satu bulan lagi bagi kita untuk menyiapkan pesta demokrasi selayaknya pesta yang baik. Seperti jagongan, yang tuan rumahnya juga menyediakan tempat yang baik, tamunya juga bersifat bersikap baik, namanya juga pesta,” imbuhnya.
