JEMBER (Wartatransparansi.com) – Sejak Muhammad Fawait menjabat bupati Jember tujuh bulan lalu, angka kemiskinan diwilayah ini turun pada titik terendak yakni 0,34 persen. Menurut Plt. Kepala Diskominfo Jember Regar Jeane Dealen Nangka,penurunan tersebut terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember, ya penurunan angka kemiskinan secara absolut dari 224.077 jiwa menjadi 216.076 jiwa, Rabu (17/9/2025) malam.
“Ini capaian terendah selama 10 tahun terakhir. Tingkat kemiskinan turun secara konsisten dari 9,01 persen di tahun 2024 menjadi 8,67 persen di tahun 2025. Artinya ada penurunan sebesar 0,34%,”terangnya.
Tak hanya itu, kondisi inflasi di Kabupaten Jember juga terkendali dengan cukup baik.
Menurut Regar sapaan akrabnya inflasi daerah bulan Agustus 2025 tercatat sebesar 2,06 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata Jawa Timur maupun nasional.
Bahkan, dari bulan ke bulan, terjadi tren deflasi sebesar 0,04 persen pada Agustus 2025 dibandingkan dengan Juli 2025 yang mencapai 0,34 persen.
Situasi ini dinilai memberi ruang gerak lebih luas bagi masyarakat untuk menjaga daya beli.
Capaian tersebut tidak lepas dari strategi pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah, mulai dari penguatan sektor ekonomi, penciptaan lapangan kerja, hingga dukungan investasi.
“Pencapaian ini didukung oleh berbagai upaya diantaranya pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan investasi, kemudian dukungan pemerintah melalui program-program yang menciptakan lapangan kerja seperti program padat karya, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil, pemberdayaan sektor pertanian dan perkebunan, kopi, tembakau, dan kakao, kemudian pemulihan pasar tradisional,” jelasnya.