banner 728x90

15.350 Pengemudi Ojol Surabaya Dapat Bantuan BPJS Ketenagakerjaan

15.350 Pengemudi Ojol Surabaya Dapat Bantuan BPJS Ketenagakerjaan
Sebanyak 15.350 mitra pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Pahlawan mendapatkanbantuan BPJS dari Pemkot Surabaya.

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Sebanyak 15.350 mitra pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Pahlawan mendapatkan bantuan BPJS dari Pemkot Surabaya. Bantuan ini diberikan oleh melalui Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur secara simbolis di Graha Sawunggaling, Selasa (1/7/2025).

Mitra ojol yang menerima bantuan BPJS Ketenagakerjaan kali, di antaranya dari Gojek, Grab, dan Maxim. Belasan ribu mitra ojol yang menerima bantuan tersebut seluruhnya adalah warga ber-KTP Surabaya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, bahwa pembangunan di Surabaya tidak hanya dilihat dari segi infrastrukturnya, akan tetapi juga dilihat dari segi keadilan sosialnya. Maka dari itu, dalam kesempatan ini dia mengutamakan kesejahteraan pekerja rentan atau berisiko tinggi melalui bantuan BPJS Ketenagakerjaan.

“Karena buat saya manusia lebih penting, meskipun jalannya nanti itu menyusul (pembangunannya) di awal atau di akhir tahun berikutnya. Karena itulah pemerintah kota ingin semua bisa merasakan, karena buat saya pembangunannya harus rata. Tidak boleh pemerintah atau warga Surabaya hanya segelintir orang yang menikmati itu,” katanya.

Eri mengungkapkan, bantuan BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya untuk ojol saja, akan tetapi semua pekerja rentan dan berisiko tinggi di Surabaya juga mendapatkan bantuan tersebut. Mulai dari Ketua RT, Ketua RW, Ketua LPMK, Bunda Paud, Pengurus Rumah Ibadah, Kader Surabaya Hebat (KSH), hingga tenaga kontrak seperti satgas kebersihan dan sebagainya.

Berdasarkan data dari riset Institute of Government and Public Affairs Universitas Gadjah Mada (UGM) dan The Prakarsa, sebut Eri, 70-80 persen pengemudi ojol pernah mengalami risiko akibat kelelahan bekerja lebih dari 13 jam per hari. Selain itu, sebanyak 60 persen pengemudi ojol tetap menjadi pengemudi ojol satu sampai lima tahun ke depan.

“Penjenangan (Anda) itu risikonya besar, ketika malam harus bekerja kemudian kalau kecelakaan di jalan, nah itu kan risiko-risiko yang dialami. Bahkan ada data 1,7 juta driver ojol tidak punya asuransi buat kecelakaan kerja, datanya itu ada. Nah sampai sekarang ada perdebatan apakah pekerja (pengemudi) online ini mitra ataukah masuk ke dalam pekerja, kalau buat Surabaya nggak pakai debat-debatan, selama Anda orang Surabaya pemerintah kota akan membantu,” sebutnya.

Pemkot Surabaya, sebut Eri, tidak hanya memberikan bantuan BPJS Ketenagakerjaan saja, tetapi juga akan memberikan bantuan Padat Karya. Tujuannya, agar pengemudi ojol tidak hanya mendapatkan satu sumber penghasilan dan mensejahterakan warga Surabaya ke depannya. “Jadi biar ada tambahan penghasilan, dan pemerintah harus hadir,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, ia memohon maaf kepada sebagian pengemudi ojol yang belum mendapatkan bantuan meskipun telah memiliki KTP Surabaya. Dirinya menyampaikan, bahwa intervensi mengutamakan warga yang ber-KTP Surabaya sejak 2022 ke bawah.

“Karena saya sudah bilang, kalau KTP-nya tahun 2022 ke atas saya mohon maaf, tidak bisa saya bantu. Kalau saya bantu yang baru-baru (pindah) dari 2022 ke atas, nanti yang sudah tinggal lama di Surabaya nggak kebagian. Nah, setelah semua diintervensi, selanjutnya warga Surabaya yang ber-KTP tahun 2022 ke atas,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Hadi Purnomo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Wali Kota Eri karena telah memberikan bantuan ini kepada 15.350 mitra ojek online di Surabaya. Sebab, pada kesempatan sebelumnya, pemkot juga sempat memberikan bantuan serupa kepada 76.000 pelayan publik di Surabaya.
Di antaranya yaitu Ketua RT, Ketua RW, Ketua LPMK, Bunda Paud, Pengurus Rumah Ibadah, Kader Surabaya Hebat (KSH), hingga tenaga kontrak seperti satgas kebersihan dan sebagainya.

Editor: Wetly