banner 728x90

Kota Surabaya Tuan Rumah Pementasan Kisah Soekarno dan Imam Al-Bukhari

Kota Surabaya Tuan Rumah Pementasan Kisah Soekarno dan Imam Al-Bukhari
Kota Surabaya menjadi tuan rumah pertunjukan tablo teater dan musik tentang perjalanan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno saat mengunjungi Uzbekistan di tahun 1956.

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Kota Surabaya menjadi tuan rumah pertunjukan tablo teater dan musik tentang perjalanan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno saat mengunjungi Uzbekistan di tahun 1956. Pertunjukan ini diperankan langsung oleh aktor Indonesia dan Uzbekistan di Balai Budaya Surabaya pada Jumat (27/6/2025).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyambut hangat pementasan tersebut. Ia menyatakan kebanggaannya karena Surabaya dipilih sebagai lokasi pertunjukan yang memiliki nilai sejarah dan spiritual tinggi.

“Ada satu kebanggaan Kota Surabaya ketika pementasan ini dilakukan di Surabaya. Ketika Uni Soviet waktu itu mengundang Sukarno dan Sukarno meminta untuk didirikan dulu makam Imam Al-Bukhari, ini tidak lepas dari ketika Sukarno belajar di tokoh Islam, HOS Tjokroaminoto, pendiri Sarekat Islam,” ujar Wali Kota Eri dalam konferensi pers di Surabaya, Jumat (27/6/2025).

Eri menilai, permintaan Bung Karno untuk menziarahi Makam Imam Al-Bukhari sebelum menerima undangan resmi dari Uni Soviet, menunjukkan kuatnya spiritualitas dan kedalaman keislaman sang proklamator.

“Maka di situlah Bung Karno saya rasakan bahwa tidak lepas dari Islam yang kuat ketika beliau bisa menyampaikannya kepada Presiden Uni Soviet,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Eri juga menyampaikan apresiasinya kepada tim produksi dan aktor senior Rano Karno atas dipilihnya Surabaya sebagai lokasi pertunjukan.

“Ini mengeksplor bahwa Soekarno dan Surabaya tidak bisa dipisahkan. Kekuatan api, semangatnya Bung Karno, api perjuangannya ada di darahnya anak-anak Surabaya,” tegasnya.

Surabaya, lanjut Eri, memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan ideologi Bung Karno. Termasuk saat Bung Karno menimba ilmu politik dan keislaman dari HOS Tjokroaminoto.

“Sejak Soekarno dilahirkan di Surabaya, dan dia belajar terkait politik dan belajar terkait penguatan Islam kepada HOS Tjokroaminoto,” jelasnya.

Melalui pertunjukan ini, Wali Kota Eri berharap, semangat perjuangan Bung Karno dapat diteladani oleh generasi muda di Kota Pahlawan. Sehingga ini akan mengeksplor betul bagaimana Surabaya dan Soekarno menjadi contoh bagi arek-arek Suroboyo.

“Mengingatkan kembali bahwa api perjuangan Soekarno harus kita ambil, kita jalankan. Bukan abunya, tapi api perjuangannya,” ujarnya.

Editor: Wetly