Kediri  

Wujudkan Santri Sehat, Dinas Kesehatan Kota Kediri Bersama Kemenag Dorong Penguatan Poskestren di Tiga Ponpes LDII

Wujudkan Santri Sehat, Dinas Kesehatan Kota Kediri Bersama Kemenag Dorong Penguatan Poskestren di Tiga Ponpes LDII
Sejumlah kader kesehatan Poskestren Kota Kediri sedang mendengarkan pemaparan materi (foto:Moch Abi Madyan)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan santri di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan kegiatan “Orientasi Pendampingan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Tahun 2024″. Acara ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, Kecamatan Pesantren, dan diikuti oleh para santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong peran aktif santri dalam penguatan Poskestren di lingkungan pondok pesantren. Poskestren diharapkan mampu menjadi pusat kesehatan yang efektif, sehingga para santri tidak hanya mendapatkan ilmu agama tetapi juga pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan.

Kasi Promosi Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kota Kediri, Emy Widiastuti menyampaikan, bahwa keberadaan Poskestren diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para santri, sehingga mereka dapat hidup lebih sehat di lingkungan pesantren. Melalui kegiatan ini, Dinkes Kota Kediri berupaya menguatkan kader-kader kesehatan yang sudah pernah mendapatkan pembinaan sebelumnya, sekaligus memastikan pelaksanaan program kesehatan di pondok pesantren berjalan dengan baik.

” Kami ingin mewujudkan Poskestren yang berkualitas. Maka kami berharap kader kesehatan yang ada bisa mengawal Poskestren di tiga Ponpes, sehingga fungsi Poskestren dapat terwujud, seperti di Ponpes Nurul Huda Al Manhsurin, Al Khasun, dan Nurul Hakim,” ujarnya.

Menurutnya, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Dinkes Kota Kediri untuk memberdayakan santri dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan mereka. Dengan adanya Poskestren, diharapkan para santri tidak hanya mendapatkan pendidikan agama yang kuat, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kesehatan.

” Program yang dilakukan oleh poskestren yakni berupa pendampingan, pemberian edukasi tentang kesehatan , cara penanganan bila ada santri yang sakit, mendata santri yang mengalami kondisi sakit dan juga sehat di area Ponpes,” imbuh Emy.

Masih sambung Emy, bahwa saat ini, Kota Kediri telah memiliki puluhan Poskestren yang tersebar di berbagai Ponpes. Jumlah ini menunjukkan komitmen Dinkes Kota Kediri, dalam memastikan setiap Ponpes memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.

” Idealnya, satu Poskestren diisi oleh sepuluh orang petugas yang terdiri dari santri dan pendamping. Saat ini, Kota Kediri telah memiliki 55 Poskestren yang tersebar di berbagai Ponpes,” ungkap Emy.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri, yang juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pesantren dalam menciptakan lingkungan yang sehat, dan sejahtera bagi para santri. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kota Kediri, Ahmad Rofiudin Faruq, memberikan apresiasinya atas adanya Poskestren di sejumlah Ponpes Kota Kediri termasuk di Ponpes Nurul Huda Al Manhsurin.

Menurutnya, program ini tidak hanya penting untuk kesehatan para santri, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai penting tentang kebersihan dan kesehatan di lingkungan pondok pesantren.

“Program ini sangat relevan dalam membentuk generasi yang sehat dan siap untuk berkontribusi bagi masyarakat. Kami berharap Poskestren dapat terus berkembang dan menjadi teladan bagi pondok pesantren lainnya di Kota Kediri,” kata Faruq.

Sementara itu, Ketua DPD LDII, Agung Riyanto, mengungkapkan, kegiatan orientasi ini bertujuan untuk memperkuat peran Poskestren dalam menjaga kesehatan para santri dan mendukung upaya pemberdayaan masyarakat di lingkungan pesantren. Sekaligus sebagai upaya awal dalam membangun kesadaran dan keterampilan di bidang kesehatan di kalangan santri.

Oleh sebab itu, pihaknya melibatkan puluhan santri yang akan bertugas sebagai kader Poskestren kedepannya di wilayah Ponpes di bawah naungan LDII.

” Peserta yang mengikuti orientasi pendampingan Poskestren sebanyak 60 peserta,” ucap Agung.

Menurutnya, orientasi ini bukan hanya sebagai acara seremonial, tetapi sebagai upaya nyata dalam memastikan setiap Ponpes memiliki akses dan pengetahuan yang cukup mengenai layanan kesehatan.

Kegiatan ini, kata Agung sangat penting karena kesehatan adalah bagian dari delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa, yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Terakhir Agung menambahkan, pengawalan, dan pendampingan yang efektif di lapangan menjadi fokus utama dalam penguatan Poskestren. Dinkes Kota Kediri dan Kemenag bersama dengan Puskesmas setempat, menekankan pentingnya pemahaman standar prosedur penanganan kesehatan bagi santri di Ponpes.

“Paling tidak, teman-teman di Poskestren harus tahu standar prosedur penanganan yang benar. Ini sangat penting agar mereka siap jika ada santri yang mengalami masalah kesehatan,” tutupnya.(*)