PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Tensi politik di gedung DPRD Kab. Pasuruan kembali menghangat pada Senin (4/3/24).
Setelah pada pagi tadi Gedung Dewan didemo oleh ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Pasuruan (AMPP) yang dikomandoi oleh Achmad Soim, dengan meminta agar DPRD Kab.Pasuruan mempergunakan hak interpelasi atas kebijakan Pj. Bupati Pasuruan Andriyanto yang telah menghapus logo kopi kapiten (kopi khas Kab.Pasuruan) dan mutasi 55 pejabat.
Ketua DPRD Kab.Pasuruan beserta fraksi PKB, yang menemui dan mengakomodir permintaan massa pendemo. Pihak fraksi PKB yang berjumlah 15 orang setuju mengajukan hak interpelasi, atas tuntutan pendemo.
Namun tak lebih dari 3jam berselang (16:00 Wib) atau tepatnya setelah selesai 2 rapat paripurna yakni penyampaian rekomendasi komisi atas penyampaian LKPJ Bupati tahun 2023 dan pengesahan Raperda Non APBD.
Sebelum Ketua DPRD Kab Pasuruan menutup rangkaian rapat paripurna. Secara tiba-tiba salah satu anggota Komisi I dari partai Gerindra yakni dokter Kasiman mengintrupsi. Dalam intruksi dokter Kasiman menyampaikan.
“Sebelumnya mohon maaf pimpinan,mencermati kejadian pada hari ini di gedung DPRD dan mengevaluasi kejadian satu pekan terakhir. Terkait carut-marut keberadaan Kopi Kapiten yang menurut kebanyakan orang adalah kopi khas dan produk resmi Kab.Pasuruan. Guna untuk memperjelas keberadaan produk Kopi Kapiten tersebut apakah benar adalah produk resmi Kab Pasuruan serta penganggaran yang disediakan untuk branding Kopi Kapiten. Kami meminta agar DPRD Kab. Pasuruan membuat Pansus (Panitia Khusus) investigasi berapa besar anggaran untuk promosi, branding dan lain sebagainya atas keberadaan Kopi Kapiten,”ucap dokter Kasiman politisi asal Kecamatan Pandaan ini.
Senada dengan penyampaian Kasiman atas keberadaan Kopi Kapiten, tiga anggota dari Nasdem (Eko Suyono), Najib (PKS) dan Mahdi Haris(Golkar) sependapat atas usulan yang disampaikan tersebut.