Masa depan pendapatan media berada pada kombinasi: Iklan digital berbasis data, creator economy, commerce media, layanan langganan premium, dan produk konten bernilai tambah.
*Audiens Bergerak, Media Harus Mengikuti*
Pola konsumsi informasi audiens kini berubah secara fundamental. Masyarakat tidak lagi terpaku pada satu saluran, melainkan berpindah-pindah antar platform seperti TikTok, YouTube, Instagram, layanan streaming, komunitas niche, audio pendek, hingga podcast.
Kondisi ini menuntut media untuk hadir di seluruh ekosistem digital dan mendistribusikan konten secara strategis sesuai karakter tiap platform.
*Media dan Peran Baru dalam Ekonomi Kreatif*
Tak hanya memproduksi berita, perusahaan pers juga didorong mengambil peran aktif dalam industri ekonomi kreatif. Menjadi penyelenggara event berbasis massa—seperti olahraga, seminar, pameran, konferensi, dan festival—dinilai mampu membuka sumber pendapatan baru yang lebih stabil.
Langkah ini sekaligus memperkuat posisi media sebagai penggerak ekosistem informasi dan ekonomi.
*Menjaga Jurnalistik di Tengah Disrupsi Digital*
Lutfil menegaskan, sekuat apa pun transformasi bisnis yang dilakukan, tanggung jawab utama media tetap menjaga kualitas jurnalistik dan kepercayaan publik.
“Teknologi adalah alat, monetisasi adalah kebutuhan, tetapi kepercayaan publik adalah fondasi. Tanpa itu, tidak ada model bisnis yang bisa bertahan lama,” tegas Lutfil. (*)





