MOJOKERTO, WartaTransparansi.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui BPBD mengerahkan sebanyak 220 personil untuk menangani bencana Hidrometeorologi memasuki bulan Desember 2025. Ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa mengukuhkan sebanyak 220 personil terdiri dari 90 personel BPBD Kabupaten Mojokerto dan 130 relawan mitra BPBD Kabupaten Mojokerto pada kegiatan apel posko penanganan bencana Hidrometeorologi, di halaman Kantor BPBD Kab. Mojokerto.
Apel dimulai dengan doa bersama untuk para korban bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatera. Bupati menyampaikan belasungkawa dan meminta seluruh jajaran terus menjaga kewaspadaan mengingat tingginya intensitas bencana di berbagai daerah.
Gus Barra panggilan akrab Bupati Mojokerto menegaskan, Kabupaten Mojokerto merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan bencana yang cukup tinggi, baik yang dipicu faktor alam, non-alam, maupun faktor manusia.
“Ancaman bencana tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga mengganggu kehidupan sosial masyarakat dan pembangunan daerah. Karena itu, penanggulangan bencana harus menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Gus Barra, dikonfirmasi, Kamis (4/12/2025).
Gus Barra memberikan perhatian khusus kepada para relawan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan darurat. Menurutnya, dedikasi relawan mencerminkan komitmen kuat untuk melindungi keselamatan masyarakat.
“Relawan bekerja tanpa terikat waktu. Ini tugas mulia yang membutuhkan keberanian, ketegasan, dan keikhlasan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa bencana bisa terjadi sewaktu-waktu, sebagaimana angin kencang yang melanda sejumlah desa di awal tahun serta peristiwa tanah longsor di Jalur Pacet – Batu pada 8 April 2025 yang menelan korban jiwa.





