Direktur Komdigi Mengajak Mendia Berkomitmen berintegritas dalam Menjaga Derasnya Informasi Dunia Maya

Direktur Komdigi Mengajak Mendia Berkomitmen berintegritas dalam Menjaga Derasnya Informasi Dunia Maya

Penting kolaborasi antara pemerintahan dan media untuk menjaga dan memastikan hak publik untuk mendapatkan informasi yang edukatip dan mencerahkan sebuah informasi Plt. Direktur KementriaDirektur Komdigi Mengajak Mendia Berkomitmen berintegritas dalam Menjaga Derasnya Informasi Dunia Mayan Komunikasi Digital( Komdigi)Farida Dewi Maharani mengajak pemerintah untuk berkolaborasi kepada media dalam menghadapi banjirnya konten digital dan informasi dunia maya

Direktur Kementrian Komunikasi Digital menyampaikan dalam Undangan acara Kunjung Kerja insan media kabupaten Sidoarjo di ruangan Ballroom Hotel Darmo Malioboro Yogyakarta.”feed news yang disebut pemakan berita atau audien di era digitalisasi semakin cerdas dan selektif dalam penerima pesan atas berkembangnya penyajian informasi sangat muda untuk diakaes .Media harus mampu menghadirkan informasi yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat” Ungkapnya

Berkembangnya konten kreator yang Cukup luar biasa harus mendapatkan Media harus mendapatkan dukungan pemerintah sehingga media dapat bekerja sekaligus menjaga dan memastikan hak publik untuk memberikan informasi yang valid serta edukatif dan juga mencerahkan.

“mungkin kita sendiri juga merasa bahwa banyak banget informasi di dunia maya yang membuat kebenarnya masih perlu dipertanyakan mana fakta dan bukan fakta.Maka Kalau bukan kita yang menjaga, maka kesian publik” Jelasnya

Farida Dewi Maharani juga mengajak Teman-teman media harus komitmen, berintegritas untuk menjaga kualitas dan menambah kualitas diri berapa pentingnya UKW untuk memastikan bahwa konten-konten yang dibuat oleh jurnalis ini sudah baik dan berintegritas

Dalam kesempatan yang sa Sama Farida juga menjelaskan Perkembangan teknologi sudah mendistribusi segala hal, banyak hal yang berubah.Pertama, dari media pendapatan finansialnya.

“media masih banyak melantik Google search.Kemudian mulai beralih pada pemanfaatan platform. Yang cukup berdampak.kepada teman-teman media.

opsinya lain penyajiannya pun juga semakin lebih banyak menyampaikan suatu informasi dalam waktu lebih lama.

” Permasalahan soal etika juga perlu diperhatikan.Apakah kita harus merelakan etika kita.Apakah sebenarnya kita harus mempertahankan etika.harusnya kita mempertahankan etika dari penyusulan konten itu sendiri”

Audiens sudah bergeser.Data memperkuat bahwa asumsi audiens imemang sudah bergeser dengan internet sehingga orang sudah bergantung kepada hidupnya di gadget untuk mendapatlan informasi, ataupun intertransaksi

Data 2025 ini ingin memperlihatkan sebenarnya kenapa sih publik…
mau ke internet, dan ternyata yang kegiatan besar itu adalah untuk mengakses sosial media di angka 24,50%,

Kemudian mengakses informasi sejumlah 15,04, dan melakukan transaksi online itu sebanyak 14,95,
Artinya adalah, dua terbesar ini adalah yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh teman-teman media juga dimanfaatkan oleh teman-teman konten kreator.
Di angka 24,80 dan 15,04. mengakses internet?
Itu ada sekitar 39 atau 40 persennya adalah untuk mendapatkan informasi.

Di sosial media ataupun mengakses informasi bukan di sosial media.
Karena sosial media dibuat
Dari dua besar 40 persen tadi

Media sosial yang paling sering diakses itu adalah TikTok. YouTube, Facebook, Instagram, Twitter.Ini adalah platform sosial media yang memang banyak dimanfaatkan.Tinggal di-release-nya saja.Mudah, ya ada di TikTok.
Tapi TikTok memang cenderungnya adalah orang mencari hiburan.
Bukan mencari informasi tutupnya. (*)

Penulis: Fifin Junaedi