Lebih lanjut, Wali Kota Kediri mengajak seluruh peserta upacara untuk mengkorelasikan semangat kepahlawanan dalam visi besar pembangunan daerah, yakni Kota Kediri MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Ia menjelaskan, semangat Maju diwujudkan melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan sebagai investasi jangka panjang bagi generasi penerus. Kota yang Agamis dibangun lewat penguatan tatanan sosial, kerukunan, dan integritas moral di setiap sendi pemerintahan dan masyarakat. Sementara Produktif berarti mendorong inovasi dan ekonomi kreatif, serta menciptakan SDM yang berdaya saing global. Kota Aman diwujudkan lewat tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, dan responsif, dan Ngangeni diwujudkan dengan menjaga tata ruang, melestarikan budaya, serta memancarkan keramahan khas Kediri.
“Sebagaimana api perjuangan yang tak pernah padam semangat gotong-royong dan kepedulian harus menyala di setiap langkah kita. Untuk membangun Kota Kediri yang MAPAN, berdaya saing dan berkarakter. Mari kita jadikan peringatan Hari Pahlawan tahun ini untuk berintrospeksi dan meneguhkan komitmen membangun Kota Kediri,” jelas Mbak Wali.
Usai upacara, Mbak Wali mengikuti Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan, di mana Komandan Brigif 16/WiraYudha Letkol Inf M. Sujoko bertindak sebagai inspektur upacara. Rangkaian kegiatan ini menjadi penegasan bahwa semangat kepahlawanan tidak berhenti di masa lalu, melainkan terus hidup dalam kerja nyata membangun Kota Kediri yang maju dan membanggakan.(*)





