Bupati muda itu menilai kehadiran Bandara Dhoho bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kediri, tetapi juga peluang strategis untuk memperkuat perekonomian dan sektor pariwisata di wilayah sekitar. Ia menilai, konektivitas udara akan menjadi pemicu tumbuhnya investasi serta mempercepat akses antarwilayah.
Lebih lanjut, Mas Dhito menyebut pihaknya tengah menggagas kerja sama antar daerah, seperti Trenggalek, Kota Kediri, Nganjuk, Jombang, dan Blitar untuk memperkuat sinergi ekonomi regional.
“Misalnya wisata bisa gratis masuk kalau bawa boarding pass, atau hotel dan restoran kasih diskon bagi penumpang. Jadi masyarakat punya rasa memiliki terhadap Bandara Dhoho,” papar Mas Dhito.
Mas Dhito berharap penerbangan dari dan ke Kediri dapat terus tumbuh, bahkan membuka peluang internasional. Ia menargetkan, penerbangan umrah dari Kediri ke Arab Saudi bisa dimulai pada Desember mendatang.
Dengan semangat kolaborasi dan optimisme, Bandara Dhoho diharapkan menjadi pintu baru pertumbuhan ekonomi kawasan selatan Jawa Timur, sekaligus simbol kemajuan Kabupaten Kediri menuju daerah yang lebih terbuka dan kompetitif.(*)





