Oleh : Djoko Tetuko
Semakin transparan kebobrokan demi kebobrokan terungkap ke permukaan melalui berbagai pintu “ajaib”, maka pintu penyelesaian tiba-tiba menggunakan ilmu sihir, menghipnotis semua permasalahan, meminggirkan berbagai kepentingan publik menjadi tanggung jawab sang pemilik ilmu. Seakan-akan menggerakkan ilmu “bim salabim”.
Ilmu “bim salabim” atau “simsalabim” adalah kata-kata ajaib atau mantra yang biasa diucapkan oleh para pesulap atau penyihir (dalam konteks pertunjukan) untuk mengawali aksi sulap mereka, seolah-olah dengan ucapan itu keajaiban akan terjadi seketika.
Hari hari ini drama bernegara, berbangsa, beragama, menyelesaikan berbagai keruwetan dengan menggumbar ilmu “bim salabim”, jadi berbagai ilmu sejati terpinggirkan bahkan terbuang.
Sehingga, “ilmu bim salabim” merujuk pada konsep melakukan sesuatu dengan cepat dan ajaib, seolah-olah menggunakan sihir, meskipun kata-katanya sendiri tidak memiliki makna literal.
Data terakhir sebagaimana dilansir berbagai media, nominal utang pemerintah yang kian membesar, yakni Rp 9.138,05 triliun per akhir kuartal II-2025 menjadi sorotan sejumlah ekonom dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Menara Bank Mega, Rabu (29/10/2025).
Salah satunya Ekonom Senior Bright Institute Awalil Rizky yang menganggap, nominal utang pemerintah saat ini sudah jauh di atas kemampuan bayar pemerintah dari penerimaan negara yang berhasil dikumpulkan. Bahkan, juga sudah di atas standar aman yang direkomendasikan Dana Moneter Internasional alias IMF.
Awalil menyebut indikator itu dapat dilihat dari rasio total utang terhadap total pendapatan, yakni Debt Service Ratio (DSR). Ia menyebut level DSR Indonesia saat ini sudah tembus ke angka 43%, melampaui rekomendasi IMF yang di kisaran 25-35%.
Ibu Kota Nusantara (IKN), Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat (Whoos), Proyek Strategis Nasional (PSN) bermasalah bergulir seperti aliran bola sepakbola dan sekencang bola smash permainan tenis lapangan, juga pukulan dropshot shuttle cock dalam permainan bulutangkis. Indah, menegangkan, mengasyikkan, bak sebuah pertunjukkan. Lakon memang sudah digelar penonton pun sudah lama terkontaminasi urusan “perut lapar” hingga menjual pusar.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyiapkan Rp 20 triliun untuk menghapus tunggakan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai tahun depan. Ia menyebut anggaran tersebut sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
“Tadi diminta dianggarkan Rp 20 triliun sesuai dengan janji Presiden. Itu sudah dianggarkan,” kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Langkah pemutihan dilakukan agar masyarakat miskin yang sempat berhenti menjadi peserta aktif dapat kembali menikmati layanan tanpa terbebani utang lama.
Presiden Prabowo Subianto resmi menghapus pengembangan Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tropical Coastland milik konglomerat Sugianto Kusuma (Aguan) dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).





