Pelatihan di Kediri menjadi salah satu titik penting dalam rangkaian program nasional yang telah berjalan di Bandung, Semarang, dan Bengkulu. Astri menyebut, program ini akan ditutup dengan sesi daring pada 29 Oktober 2025. “Target kami mencapai 500 peserta dari 65 kota, termasuk wilayah timur seperti Papua,” ujarnya.
Untuk memperluas dampak, setiap peserta didorong untuk membagikan ilmunya kepada dua hingga tiga penyandang disabilitas lain di komunitas masing-masing. Dengan begitu, manfaat pelatihan diharapkan menjangkau hingga 1.500 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Program ini juga melibatkan kolaborasi lintas lembaga seperti Daarut Tauhid Peduli (DT Peduli), Bloggercrony Indonesia, PPDI, GERKATIN, dan berbagai komunitas disabilitas daerah.
Deputy Program Director DT Peduli, Iwan Firmansyah, menilai kemitraan ini sebagai langkah nyata menuju kesetaraan digital. “Digital bukan konsumsi sebagian orang, tapi untuk semua. Mudah-mudahan kegiatan ini jadi bagian dari peningkatan kapasitas digital Sahabat Disabilitas,” ungkapnya.(*)
