“Santri dapat berdakwah lewat media sosial, berdagang di platform digital, atau menjadi inovator sosial. Santri bukan hanya penjaga masa lalu, tetapi pembuka jalan masa depan,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Gus Qowim menyampaikan salam dari Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, agar para santri terus menanamkan keikhlasan dalam belajar dan berjuang.
“Mbak Wali titip pesan untuk menjaga akhlak di setiap langkah. Dari santri lah masyarakat belajar adab dan keteladanan. Bangun mimpi besar, tapi tetap berpijak pada nilai-nilai pesantren,” pesannya.
Kegiatan doa bersama tersebut turut dihadiri Rais Syuriah MWC NU Pesantren, Fuad Taqiyyudin Yunus; Ketua Tanfidziyah MWC NU Pesantren, Hasan Bisri; Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi; serta jajaran pengurus Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, GP Ansor, kepala madrasah, dan ratusan santri-santriwati.(*)