Dikatakan oleh Airlangga, keberhasilan program KUR juga terlihat dari 926.742 debitur yang berhasil naik kelas, menunjukkan peran KUR dalam mendorong transformasi usaha berkelanjutan. Selain itu, dalam sembilan bulan pertama tahun 2025, Pemerintah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,34 juta debitur baru, sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen kuat dalam menjangkau pelaku UMKM di pelosok nusantara.
Berdasarkan kajian, setiap tahunnya KUR dapat mendorong penyerapan sekitar 19,8 juta tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa setiap satu debitur KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja rata-rata empat orang.
Selain itu, Komitmen Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Asta Cita ke-2 tentang kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, terbukti nyata dari alokasi Rp85,76 triliun atau sekitar 39,49% dari realisasi KUR nasional untuk sektor pertanian dan perikanan. KUR sebesar Rp8,33 triliun telah disalurkan kepada 162.736 petani dan nelayan, memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.
Dikutip dari ekon.go.id Selain KUR, pemerintah juga menyiapkan ekosistem pembiayaan produktif lainnya. Tahun 2025, plafon kredit program yang siap disalurkan mencapai Rp300,77 triliun, terdiri atas KUR sebesar Rp282,57 triliun, Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian Rp199,42 miliar, Kredit Industri Padat Karya Rp754 miliar, dan Kredit Program Perumahan Rp17,25 triliun.
Peluncuran Kredit Program Perumahan menjadi milestone penting untuk mencapai target pembangunan 3 juta rumah per tahun. Skema pembiayaan ini mendukung sisi supply dan demand dengan target penyaluran hingga Rp130 triliun, jelas Airlangga. (din/ais)