“Fokus utama kami adalah mengubah pola pikir atau mindset masyarakat, khususnya para ibu, agar beralih dari produk sekali pakai menjadi produk yang dapat didaur ulang,” ujarnya.
Inovasi ini diperkuat dengan skema pemberdayaan ekonomi. Pemkot Surabaya telah bekerja sama dengan Bumbi yang melibatkan partisipasi aktif kaum wanita dan penyandang disabilitas di Surabaya untuk memproduksi sendiri produk daur ulang tersebut.
“Produk ini diproduksi secara mandiri, diterima baik oleh rumah sakit, dan penyakit yang berkaitan dengan kebersihan juga berkurang. Ini adalah produk unggulan warga dan penyandang disabilitas Surabaya yang teruji,” terangnya.
Sementara itu, Founder and CEO Bumbi, Celia Siura, menyampaikan optimisme dan rasa bangga atas pengakuan global yang diraih.
“Surabaya dengan bangga terpilih sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang berhasil masuk dalam Top 50 Bloomberg Mayors Challenge. Kompetisi global ini diikuti oleh 630 kota dari seluruh dunia,” ujar Celia.
Ia menambahkan, Kota Surabaya sempat menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan terkait limbah popok di sungai.
“Namun, dari tantangan besar inilah lahir inovasi kita yang kini diakui dunia. Pencapaian ini membuktikan bahwa inovasi yang kita ajukan, yaitu solusi nyata untuk mengatasi masalah limbah popok, mampu memberikan dampak positif dan signifikan secara global,” imbuhnya. (*)