Gubernur Khofifah menegaskan bahwa lomba ini bukan semata-mata tentang siapa yang menjadi juara, tetapi bagaimana membentuk generasi muda Jawa Timur yang memiliki semangat kebersamaan, persaudaraan dan daya saing tinggi.
“Kita tidak sedang menyiapkan juara 1,2,3 maupun Harapan 1,2,3 tapi kita sedang menyiapkan generasi harapan bangsa pada Indonesia Emas 2045. Bagi saya semua adalah juara. Karena semua adalah juara, maka kalau juara 1,2,3 maupun juara harapan mendapatkan bonus, maka semua peserta ini akan mendapatkan bonus yang sama,” tambahnya.
Khofifah juga menilai lomba ini menjadi wadah penguatan budaya lokal di tengah semangat kebangsaan. Beragam nuansa budaya daerah tampil dalam setiap penampilan peserta, mencerminkan kekayaan dan harmoni Jawa Timur.
“Anak-anak sekalian telah memberikan penguatan budaya. Bahwa ada nuansa budaya-budaya lokal yang sudah ditampilkan pada parade paduan suara ini,” katanya. (*)