Selain memberikan dukungan moral kepada keluarga korban meninggal, Pemkot Surabaya juga berkomitmen memberikan pendampingan psikologis bagi anak-anak yang selamat atau yang terdampak musibah tersebut.
“Kami, Pemerintah Kota Surabaya, akan memberikan pendampingan psikologis kepada anak-anak warga Kota Pahlawan yang terdampak atas kejadian tersebut,” ungkapnya.
Dia juga secara khusus meminta masyarakat Surabaya untuk ikut menjaga kondisi psikologis para korban selamat dengan tidak terus-menerus menyebarkan berita atau informasi terkait pondok. Sebab hal tersebut, dapat memicu emosi anak-anak yang masih mengalami trauma.
“Makanya saya mohon kepada seluruh warga, khusus Kota Surabaya, ayo kita beri support anak-anak kita. Hari ini yang terbaik adalah saling menguatkan dan mendukung,” imbaunya.
Disebutkan, sekitar 20 orang korban luka-luka asal Kota Surabaya akan mendapatkan pendampingan psikologis dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya. Pendampingan dilakukan untuk membantu kondisi mental korban menjadi semakin baik dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku Satgas Kampung Pancasila bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) akan melakukan pendampingan menyeluruh agar psikis anak-anak korban tetap stabil. (*)