Pada hari yang sama, keterisian kursi penerbangan rute Jakarta-Banyuwangi juga mencapai 100 persen untuk tujuan Banyuwangi dan 85 persen untuk tujuan Jakarta.
Area Manager Lion Air Group Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Dyfi Suciyati, mengapresiasi peran berbagai pihak dalam menyukseskan rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi. Termasuk kepada pemerintah daerah dan otoritas kebandaraan.
“Dengan beroperasinya kembali rute ini, kami berharap bisa melayani masyarakat Banyuwangi dan Surabaya pada khususnya, dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya,” katanya.
Dfyi menjelaskan Lion Air saat ini juga tengah mengkaji penerbangan rute domestik dan internasional dari Banyuwangi. “Kami sedang memproses rute Banyuwangi-Lombok, dan Banyuwangi-Kuala Lumpur. Mohon doanya agar ini terealisasi,” katanya.
Corporate Communication Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menyebut hadirnya rute Banyuwangi – Surabaya akan memperluas konektivitas.
“Dengan adanya rute ini masyarakat Banyuwangi terhubung dengan 18 daerah lain di Indonesia. Dengan transit di Juanda, mereka bisa memanfaatkan penerbangan lanjutan ke belasan rute lain yang dilayani oleh Lion Group,” kata Danang.
Penerbangan Surabaya-Banyuwangi dilayani dengan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 orang penumpang. Tiket pesawat dipatok sekitar Rp 700 ribu per orang.
Oktavian, salah satu penumpang yang ikut dalam penerbangan perdana itu, mengatakan, cukup puas dengan layanan moda transportasi yang ada. Oktavian berangkat ke Banyuwangi untuk kepentingan pekerjaan.
“Saya memang milih cepatnya. Kalau naik pesawat, tadi tidak sampai sejam sudah di Banyuwangi,” tambahnya. (*)