Kediri  

Bawaslu Kota Kediri Dorong Literasi Demokrasi

Yudi Agung dan Dewita Shinta Ingatkan Pentingnya Kesadaran Politik Pascapemilu.

Bawaslu Kota Kediri Dorong Literasi Demokrasi
Forum Penguatan Hubungan dan Eksistensi Kelembagaan Bawaslu Kota Kediri menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi kelembagaan sekaligus mendorong literasi demokrasi pascapemilu.(Foto: Moch Abi Madyan)

Ketua Bawaslu Kota Kediri, Yudi Agung Nugraha, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat sinergi kelembagaan sekaligus literasi demokrasi bagi masyarakat.

“Tantangan pengawasan pemilu semakin kompleks. Karena itu, Bawaslu perlu memperkuat kapasitas kelembagaan dengan membangun kerjasama lintas instansi dan komunitas,” ujar Yudi.

Menurutnya, penguatan kelembagaan bukan sekadar wacana diskusi, melainkan langkah konkret agar pengawasan pemilu ke depan lebih efektif, terfokus, dan partisipatif.

Sementara itu, anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Dewita Hayu Shinta, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari program bersama Komisi II DPR RI yang dilaksanakan secara bergilir di wilayah Dapil VI, meliputi Kediri, Blitar, dan Tulungagung.

“Saat ini kita memasuki tahapan pasca pemilu (post election). Pada fase ini, Bawaslu tidak hanya mengevaluasi pengalaman pengawasan pemilu sebelumnya, tetapi juga mendorong peningkatan kesadaran politik masyarakat,” terang Dewita.

Ia menekankan pentingnya literasi demokrasi agar masyarakat tidak terjebak pada demokrasi prosedural semata. Kesadaran politik, kata Dewita, harus dibangun berulang kali agar pemilih memahami bahwa keputusan di bilik suara akan berdampak besar bagi masa depan bangsa.

“Partisipasi politik bukan hanya soal datang ke TPS. Lebih dari itu, masyarakat harus sadar bahwa pilihan mereka menentukan arah kebijakan pendidikan, kesehatan, hingga kehidupan sosial di masa mendatang,” katanya.

Data KPU mencatat, DPT Kota Kediri pada Pilkada 2024 berjumlah 222.265 orang dengan partisipasi 80,34 persen. Meski tergolong tinggi, Bawaslu menilai kualitas partisipasi perlu ditingkatkan melalui literasi politik.

Forum ini juga menghadirkan materi seputar literasi demokrasi, penguatan kelembagaan di era teknologi, hingga peran pemantau sebagai mitra Bawaslu. Diskusi diharapkan memperkuat kolaborasi lintas sektor, yakni mulai aparat, akademisi, ormas, hingga pemuda, demi menjaga demokrasi dan memastikan pemilu mendatang berlangsung jujur serta bermartabat.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan