Fikser menerangkan, fasilitas ini menjadi percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia. Dengan teknologi modern, PSEL Benowo tidak hanya mengurangi volume sampah secara drastis, tetapi juga mengurangi emisi gas metana dari tumpukan sampah yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim.
“Dengan demikian, PLTSa Benowo tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim,” terangnya.
Menurutnya, penghargaan ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak, baik pemkot maupun masyarakat Surabaya yang proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berinovasi. Pemanfaatan TPA Benowo menjadi PLTSa adalah salah satu wujud nyata dari komitmen kami untuk mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Fikser mengungkapkan bahwa prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Surabaya sebagai salah satu kota terdepan di Indonesia dalam hal inovasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Ke depan, diharapkan langkah-langkah inovatif serupa terus dikembangkan untuk mewujudkan visi Surabaya sebagai kota metropolitan yang ramah lingkungan dan nyaman untuk ditinggali,” tukasnya. (*)