SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur melakukan sosialisasi rencana gelaran Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) ke 10 tingkat Provinsi yang akan berlangsung di bumi perkemahan Semen Gresik mulai tanggal 17 sampai 22 September 2025.
Dalam rapat yang di pimpin Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo S, di dampingi Koordinator Jumbara EA Zaenal Marzuki dan Sekretaris Edi Purwinarto bertempat di Markas PMI Provinsi Jawa Timur Jalan Karangmenjangan No.22 Surabaya Rabu (23/7/2025). Sosialisasi dengan mengundang 38 ketua PMI Kabupaten/kota se Jawa Timur.
Ada tiga poin penting yang disampaikan Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo bahwa semua PMI Kabupaten/Kota diminta tidak ada yang absen dalam Jumbara ke 10. Kedua, bahwa kelebihan darah di UDD sekarang ini sudah bisa ditampung oleh PMI Pusat dan diolah menjadi plasma, namun UDDnya diingatkan tidak memproduksi secara berlebihan.
Dan ketiga menyangkut soal Musprov. Musprov adalah event lima tahunan yang akan berlangsung pada bulan November mendatang dengan agenda utama pemilihan ketua baru periode 2025-2030.
Terhadap Musprov Imam Utomo mempersilahkan daerah untuk menyiapkan diri siapapun orang yang di calonkan. Terpenting adalah masukan-masukan yang menjadi program pengurus berikutnya.
Sementara itu ketua panitia Jumbara ke 10 PMI Provinsi Jawa Timur EA Zainal Marzuki mengatakan seperti kegiatan sebelumnya bahwa Jumbara ini diperuntukan PMR Mula PMR Madya dan PMR Wira. Tiap kontingen berjumlah 30 orang sudah termasuk pembina, pengurus relawan dan staf.
“Kita harus bersyukur bahwa PMI tidak hanya bertugas menyiapkan darah untuk rumah sakit dan pertolongan pertama pada bencana, namun diberikan tanggung jawab melakukan pembinaan terhadap generasi muda melalui Jumbara ini,” jelas Zainal Marzuki.
Jika mengacu pada Jumbara nasional di Lampung penilaian 50 persen masalah teknis dan 50 persen evaluasi administrasi. Ini juga dipakai oleh Jumbara DKI belum lama ini.
“Tadi ada masukan dari para ketua kabupaten/kota 70 persen penilaian teknik jumbara. Tapi soal ini akan di bahas secara khusus dalam pertemuan teknik berikutnya,” tegas Zainal Marzuki.
Sementara itu Sekretaris PMI Jawa Timur Edi Purwinarto mengingatkan pentingnya audit internal sebab seberapapun rupiah yang kita terima melalui hibah harus dipertanggungjawabkan. Audit internal berlaku tingkat pusat sampai daerah.
Tidak ada aturan tentang siapa saja orangnya, hanya saja ditingkat pusat diketuanya Soedirman Said, ketua bidang organisasi. Ini bukan melekat pada jabatannya melainkan beliau sebagai akuntan publik independen. “Jadi yang utama harus ada akuntan publik independen. Selebihnya menyesuaikan,’ tegasnya. (zal/min)