Di tempat sama, Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyatakan bahwa edukasi ke Mini Agrowisata ini menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan sumber-sumber pangan sehat kepada anak-anak.
“Ini adalah satu upaya mengedukasi anak-anak sejak dini tentang pentingnya makanan sehat, makanan bergizi. Mereka tentunya harus dibekali tahu bahwa makanan bergizi itu asalnya dari mana,” jelas Antiek.
Menurutnya, anak-anak harus tahu bahwa makanan seperti nasi berasal dari proses panjang, mulai dari penanaman padi hingga panen.
“Kami mencoba mengedukasi adik-adik sejak dini, anak-anak kita mulai mengenal berbagai jenis tanaman, sayuran, hewan, dan ikan, bahwa itu adalah sumber dari makanan bergizi,” tambahnya.
Antiek juga menambahkan bahwa Mini Agrowisata DKPP kini menjadi rujukan edukasi yang banyak dikunjungi oleh pelajar dari TK hingga mahasiswa. DKPP Surabaya pun bekerja sama dengan Perangkat Daerah (PD) terkait untuk menjadwalkan kunjungan rutin setiap harinya.
“Jadi setiap hari pasti ada kunjungan dari anak-anak sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya, Ida Widayati, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan status Surabaya sebagai bagian dari Child Friendly Cities Initiative (CFCI).
“Sebetulnya yang dilakukan oleh pemerintah kota itu adalah bagaimana pemerintah hadir untuk melakukan pemenuhan hak anak. Ada hak untuk pendidikan, hak untuk kesehatan, hak untuk mendapatkan pengasuhan yang baik dari orang tuanya. Nah, kita bersama-sama berkolaborasi untuk mewujudkan itu,” ujar Ida.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak, termasuk melalui kebijakan jam malam anak yang menjadi bagian dari edukasi kolektif.
“Anak nakal itu tidak ada sebetulnya. Jadi bagaimana orang tua itu bisa mengasuh anak-anaknya untuk menjadi anak yang hebat,” tuturnya.
Karena itu, Ida menyatakan bahwa kegiatan di Mini Agrowisata ini merupakan bagian dari pemenuhan hak anak atas kesehatan, dengan menyediakan makanan bergizi yang dikenalkan secara langsung.
“Kegiatan ini juga merupakan edukasi pemenuhan hak anak, bahwa dia mendapatkan hak untuk mendapatkan kesehatan. Nah, makan bergizi itu adalah salah satu bagian dari itu,” Imbuhnya. (*)