“Dari 58 pelamar, terpilih 20 peserta yang mengikuti pelatihan selama 14 hari dan magang selama 3 hari. Mereka dibekali keterampilan teknis untuk memperbaiki dan merawat peralatan elektronika rumah tangga, dengan harapan mampu bekerja di sektor formal maupun membuka usaha secara mandiri,” paparnya.
Pelatihan ini tidak hanya untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai, tetapi juga tenaga kerja yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Harapan kami, program ini berkelanjutan dan berdampak nyata bagi peserta.
Program ini dibiayai dari DBHCHT Disnaker TA 2025, dengan peserta yang terdiri dari 3 keluarga petani tembakau dan 15 orang dari jalur seleksi umum. Skema ini difokuskan pada keterampilan pemeliharaan dan perbaikan elektronika rumah tangga seperti mesin cuci, dispenser, dan peralatan lain, sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). (*)
