Mengurus Jenazah Jamaah Haji di Madinah

Mengurus Jenazah Jamaah Haji di Madinah
Saat di RS Al Miqot Madinah

“Suud niku Yugo Kulo. Lare Akas, bendinten nyurung kursi roda. Thowaf mesti didampingi (Suud iku anak berbakti. Anaknya cekatan, hampir tiap mendorong kursi roda. Saat Thowaf terus didampingi). Termasuk berdoa di Ka’bah,” ujar ibunya.

Sebetulnya hari Kamis, ada program ziarah masjid Quba, kebun kurma, masjid Kiblaten, Masjid Khandaq, masjid Sab’a (7 masjid). Akhirnya, saya memutuskan mengurus jenazah Ibnu Suud.

Awalnya ada info jamaah meninggalkan saat terpeleset di kamar mandi di lantai 12. Spontan saya naik dari Lobby hotel ke atas. Sesampainya di lantai 12 mulai ramai para jamaah, khususnya dari KBIHU Jabal Rahmah.

Abah Selamet, Karu (Ketua Regu) langsung menyambut saya dan menjelaskan kalau Ibnu Suud yang tadi malam sempat berobat ke dokter karena merasakan dadanya panas, jantung berdebar, usai sholat subuh minta dikerokin uminya bernama Umiatun karena mau muntah minta izin ke kamar mandi.

Ternyata suratan menyebut lain, saat muntah itulah malaikat Izrail mencabut nyawanya. Innalilahi wa innailaihi raji’un. Jenazah Ibnu Suud sempat dibopong ibunya dan jamaah. Tapi, sudah bisa tertolong lagi.

Saya bersama Ustadz Bashori Muhammad, pimpinan KBIHU Jabal Rahmah, akhirnya menenangkan situasi. Saya memutuskan tidak ikut ziarah kepada Ketua Kloter 94 dan komunikasi dengan pihak Syarikah dan Sektor.

Usai dilakukan pemeriksaan setempat oleh petugas kesehatan dan Syarikah, jenazah Ibnu Suud dirujuk ke RS Al Miqot Madinah.
Kami bertiga, mengawal di dalam mobil Ambulance. Sesampai di RS Al Miqot Madinah, selain pemeriksaan juga surat/ tasrikh Syarikah yang direkom RS Al Miqot untuk proses, memandikan, mengkafani dan mensholati di masjid Nabawi dan mengubur di Jannatul Baqi’ Al Ghorqot Madinah.

Inilah pengalaman yang luar biasa, karena kami diberikan kesempatan proses ikut jenazah naik ambulance, menunggu proses tasrikh di RS Al Miqot Madinah, antri di tempat pemakaman Baqi’, melihat jenazah usai dimandikan, sholat di Roudloh Ashar dan sholat jenazah.

Saat saya dipanggil untuk melihat kondisi usai dimandikan, MashaAllah!!! Saya takjub, wajah almarhum terlihat senyum, seperti orang tidur dengan mimpi indah. Mudah-mudahan Allah telah menunjukkan surga sebagai hunian abadi. Allahuakbar.

Yang jelas, semua berjalan lancar dan dimudahkan oleh Allah SWT. Semoga di tempat yang mulia, Madinah Al Munawwarah, jenazah Ibnu Suud menjadi penghuni surga dan Khusnul khatimah bersama hambaNya yang sholihiin. Aamiin ya mujibassailiin. (*)

*) Ketua Forum Pimred Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jatim, Pembimbing Ibadah Kloter 94 Sub, dan Wartawan UKW Utama.