Menempati Tanah Aset, Puluhan Bangli di Ketintang Permai Ditertibkan

Menempati Tanah Aset, Puluhan Bangli di Ketintang Permai Ditertibkan
Satpol PP Kota Surabaya bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), menertibkan puluhan bangunan liar (Bangli) di sepanjang Jalan Ketintang Permai, Rabu (9/7/2025). Banglil yang ditertibkan menempati tanah aset milik Pemkot Surabaya.

“Selanjutnya akan dilakukan pengamanan, karena dibelakang ada bozem yang mana fungsinya untuk tangkapan air yang ada di wilayah Ketintang Permai ini. Sehingga aliran air bisa terbelah, tidak hanya ke pintu Sungai Afur tetapi bisa masuk ke dalam bozem, dengan harapan tidak ada lagi yang terakumulasi di wilayah ini,” imbuhnya.

Pada raksasa tersebut, petugas Satpol PP Kota Surabaya bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, melakukan pengaturan serta membantu para pemilik usaha untuk memindahkan barang-barang yang masih dapat dipergunakan oleh para pemilik.

Lebih lanjut, Yardo menerangkan, upaya penataan serta pengamanan tanah aset Pemkot Surabaya tersebut, akan rampung dalam waktu tiga hari.

“Kami mencobakan hari ini selesai supaya bersih, namun karena ada beberapa stand melakukan pembersihan secara mandiri, maka kami beri waktu sampai tiga hari. Sehingga kami memberikan kesempatan kepada warga untuk mengemasi barangnya, namun kalau membutuhkan bantuan, kami bantu untuk mengangkut,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Kota Surabaya, Yudhistira mengatakan, dalam giat pengamanan aset milik Pemkot Surabaya, bersama dinas terkait akan secara masif melakukan pengawasan pada aset-aset milik Pemkot Surabaya.

“Kami bergerak menyetujui surat permohonan bantuan pengaturan yang kami terima dari dinas terkait. Kegiatan pemantauan ini kami lakukan sebagai upaya menekan potensi mengarahkan aset milik pemerintah kota. Oleh karena itu, kami berharap dapat memperkuat sinergi dengan perangkat wilayah setempat agar setiap indikasi pendirian bangunan pembohong dapat segera mungkin diantisipasi dan ditertibkan,” ujarnya. (*)

Editor: Wetly