Sedangkan aspek penilaian meliputi inovasi dan kreativitas, manfaat dan dampak, kelayakan teknis, serta skalabilitas. Juri akan melibatkan tim profesional dari akademisi terkemuka, seperti Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur.
Dalam ajang ini, sebut Irvan, kecamatan-kecamatan di Kota Pahlawan juga menawarkan inovasi layanan kesehatan bagi masyarakat.
Antaranya, inovasi tentang peduli anak stunting dan TB, Posyandu Nelayan dan lainnya.
Irvan menyebut, Inovboyo telah mencatat prestasi gemilang sebelumnya, termasuk Rekor MURI 2022 untuk peserta terbanyak dan predikat Peringkat 1 Kota Inovatif di Indonesia. Keberhasilan ini telah menghasilkan implementasi berbagai inovasi dalam pembangunan kota, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan pengembangan ekosistem inovasi di Surabaya.
“Sebanyak 24 pemenang utama dari semua kategori atau enam pemenang tiap kategori berkesempatan untuk mengimplementasikan inovasinya dalam program Pemkot Surabaya, serta mendapatkan mentoring untuk pengembangan inovasi,” sebutnya.
Ia berharap, Inovboyo 2025 akan menjadi momentum bersejarah yang mengukir ulang DNA Kota Pahlawan menjadi metropolis masa depan yang cerdas, berkelanjutan, dan berkeadilan, sejalan dengan visi “Dari Suroboyo Menuju Surabaya 2050”.
“Fokus pada 41 inovasi kesehatan ini bertujuan mendorong peningkatan mutu layanan kesehatan di Surabaya dan mempersiapkan masyarakat, termasuk generasi muda, agar lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi isu-isu kesehatan berskala global,” pungkasnya. (*)