Relawan Palang Merah Jepang Yuki Yajima yang Jatuh Cinta pada Singkong

Relawan Palang Merah Jepang Yuki Yajima yang Jatuh Cinta pada Singkong
Yuki Yajima, relawan Palang Merah Jepang

Di desa Puger Wetan, Puger Kulon, dan Paseban, Yuki hadir mengamati setiap kegiatan mulai orientasi kegiatan awal EVCA, sampai akhir pooling data berbagai hasil kegiatan seluruh anggota SIBAT PMI. Dengan ciri khasnya, selalu tersenyum dan akrab dengan siapa saja. Pelatihan Transect Walk dan Spotmap yang melelahkan dia ikuti mulai sejak di ruangan hingga ke lapangan. Sengatan matahari dan jalan di pematang sawah, dia lakukan seperti halnya anggota SIBAT PMI. Dari Puger Wetan dia pindah ke Puger Kulon, lalu ke desa Kepanjen.

Sebelum penyusunan Kajian Risiko Bencana, relawan SIBAT dikenalkan Transect Walk, yakni alat partisipasi berbasis komunitas untuk menilai risiko dan sumber daya di desa.

Kegiatannya, dengan durasi waktu sekitar 4 jam berjalan menyusuri desa dan potensinya. Mengamati aktifitas warga desa, topografi, risiko bencana dan sumber daya desa. Spotmap, mengidentifikasi sejumlah aset bermanfaat yang ada, jalur jalur evakuasi, mushala dan mesjid, sekolah, dan segala infrastruktur di desa, termasuk batas wilayah RT/ RW.

Yuki Yajima, ibu 2 anak berusia 42 tahun itu, sejak kecil tinggal di Johor Bahru, Malaysia, mengikuti sang ayah. Dia mengenyam Pendidikan SMP di Singapura.

“ Pengalaman tinggal di luar Jepang membentuk cara pandangnya tentang dunia, membangkitkan empati dan menumbuhkan satu impian besarnya menjadi Perawat Bantuan Internasional Bersama Palang Merah, “ ungkap Awaluddin.

Untuk menggapai Impian itu, Yuki Yajima, menempuh pendidikan di Japanese Red Cross College of Nursing (JRCCN), lalu bekerja di Japanese Red Cross Media Center, di Tokyo. Pengalaman profesionalnya semakin mendalam ketika ia mengabdi di Rumah Sakit Palang Merah Musashino sebagai perawat rumah sakit sekaligus Perawat Kesehatan Masyarakat. Ia jalani profesi itu selama 15 tahun lebih.

“ Sebagai seorang ibu, Yuki mengenal betul tantangan dan keindahan dalam menjalani peran ganda sebagai ibu dan profesional. Menjadi ibu adalah titik balik dalam hidupnya, yang tidak selalu mudah, namun sangat memperkaya jiwanya. Justru dari sanalah ia menemukan kekuatan baru untuk terus melayani sesama,” kata Awaluddin.

Mei 2025, untuk pertama kalinya Yuki ditugaskan sebagai delegasi dalam School and Communitiy Risilience (SCR) Project Palang Merah Jepang (JRCS) di Indonesia. Sebuah langkah besar yang mempertemukannya dengan budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia yang begitu hangat.

Tentang kedisiplinan, Yuki Yajima, memberi inspirasi dengan pesan-pesan sederhana namun mendalam dari kakek-nenek serta orang tuanya. Yakni, pentingnya memberi salam, menjaga kerapian, dan bersikap sopan.

Nilai-nilai itu ia bawa ke mana pun ia pergi, termasuk saat bekerja lintas budaya.
Yuki Yajima, meninggalkan Jember, Minggu dinihari 22 Juni 2025, sesuai jadwal tiket Kereta Api yang dipesannya. Ia menulis pesan kepada para KSR PMI Kabupaten Jember.

Kepada semua relawan,
Saya kembali ke Jakarta dari stasiun Jember pagi ini. Terima kasih atas semua bantuan Anda selama seminggu terakhir. Saya minta maaf karena tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Anda secara rinci dalam email ini.

Saya sangat gugup ketika pertama kali mengikuti orientasi, tetapi semua orang sangat baik kepada saya dan saya dapat menghabiskan minggu yang sangat menyenangkan.
Saya yakin Anda masih kelelahan.

Terima kasih banyak atas semua kerja keras Anda. Saya sangat terkejut dan tersentuh oleh dukungan penuh dari para relawan. Saya melihat Anda menangis dengan cemas tentang apakah kegiatan ini akan berjalan dengan baik, air mata yang mengalir secara alami dari rasa pencapaian Anda dan karena dapat menyelesaikannya, sikap Anda terhadap penduduk desa dan Sibat, kata-kata penyemangat Anda, semuanya dipenuhi dengan kejujuran, ketulusan, dan kasih sayang Anda, dan saya sendiri hampir menangis berkali-kali. Saya benar-benar bersyukur dapat berpartisipasi dalam kegiatan penting ini.

Saya merasa bahwa proyek kami sangat didukung oleh kehadiran para relawan. Saya rasa ada saat-saat ketika Anda terlalu memaksakan diri secara fisik dan mental, tetapi saya merasakan profesionalisme dan rasa tanggung jawab yang kuat dalam sikap Anda dalam bekerja dengan senyuman meskipun Anda seharusnya kelelahan karena kurang tidur.

Saya menghormati Anda semua dan Anda sangat dapat diandalkan. Saya merasakan kekuatan batin, kebaikan, dan pertimbangan Anda, dan saya belajar banyak dari Anda minggu ini. Terima kasih banyak.

Proyek ini baru saja dimulai, jadi saya rasa akan ada titik balik dalam hidup Anda, tetapi saya akan sangat senang jika Anda dapat mendukung saya semampunya. Pengetahuan dan pengalaman penting dalam mengukir jalan hidup Anda sendiri. Ada sesuatu yang dapat dipelajari dari keberhasilan dan kegagalan, dan segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Saya juga sering gagal dan berhasil.

Namun, saya percaya bahwa jika Anda terus mengambil langkah-langkah kecil, Anda dapat mencapai tujuan Anda. Begitulah cara saya dapat mencapai apa yang ingin saya lakukan dan bertemu dengan semua orang. Saya harap Anda terus belajar, menikmati hidup, dan meraih apa yang ingin Anda lakukan.

Yana Maulana selalu mengatakan kepada saya untuk menikmati momen tersebut, dan saya sangat bersenang-senang. Semua orang, nikmatilah momen ini dan jaga kesehatan kalian. Semoga kalian terus dipenuhi dengan kebahagiaan. Aku bersyukur telah bertemu dengan kalian.Terima kasih , Yuki Yajima. (*)