SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Bank Perekonomian Rakyat Surya Artha Utama (BPR SAU) atau lebih dikenal Bank Suroboyo, menyiapkan pinjaman dengan bunga rendah untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ini sekaligus sebagai upaya Pemkot Surabaya membantu masyarakat agar terhindari dari jeratan rentenir.
BPR SAU adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya yang memiliki visi membantu UMKM mendapatkan permodalan.
Direktur Utama BPR SAU, Renny Wulandari menjelaskan bahwa banyak UMKM, terutama yang berskala mikro, belum familiar dengan perbankan dan seringkali tidak memenuhi persyaratan bank umum.
“Di sini peran BPR SAU hadir di Kota Surabaya untuk membantu UMKM. Produk unggulan kami yang paling meringankan UMKM adalah Pinjaman Pinjaman UMKM Pasti Tangguh (Puspita),” ujar Renny, Rabu (25/6/2025).
Pinjaman Puspita, ujar Renny diluncurkan sejak tahun 2019 saat pandemi COVID-19 dengan tujuan membantu UMKM bangkit kembali. Bunga pinjaman yang ditawarkan sangat ringan, hanya 3% per tahun, atau setara 0,25% per bulan, sehingga produk ini diprioritaskan untuk UMKM mikro dengan omzet sekitar Rp 10 juta per bulan, seperti pedagang kaki lima atau usaha rumahan.
“Untuk pinjaman pertama, biasanya dimulai dari Rp 2,5 juta. Namun, jika sudah lunas dalam waktu satu tahun, pinjaman selanjutnya bisa mencapai Rp 5 juta. Skema ini bersifat berjenjang dan disesuaikan dengan omzet usaha,” terangnya.
Selain Puspita, BPR SAU juga memiliki produk lain seperti Kredit UMKM Surabaya (KUMIS) untuk UMKM dengan omset lebih besar. Yang menarik, BPR SAU juga hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang terjerat pinjaman rentenir.
“Banyak dari mereka yang terjerat rentenir. Kami dekati, gali informasi, dan bantu melunasi pinjaman rentenir mereka. Oleh karena itu, ada produk yang dirancang khusus untuk membantu melunasi hutang terhadap rentenir,” imbuhnya.
Tidak hanya fokus pada UMKM, BPR SAU juga menawarkan produk inovatif untuk investasi, yaitu Tabungan Emas. Sejak tahun 2019, pihaknya melihat harga emas cenderung naik terus sampai akhirnya tercetus inovasi untuk membuka produk di mana BPR SAU akan membelikan emas dan nasabah tinggal mencicil sesuai dengan tengat waktu yang disepakati.
Dengan produk tersebut, Renny menyampaikan bahwa nasabah bisa membeli emas mulai dari 1 gram hingga 100 gram dan mencicilnya hingga 5 tahun. “Ini adalah investasi. Dulu saat saya buka di 2021, harga emas sekitar Rp 800.000 per gram. Sekarang sudah mencapai Rp1,8 juta hingga Rp 1,9 juta per gram. Ini bisa menjadi investasi yang menjanjikan atau tabungan di masa depan,” tambahnya.