Hindari Jeratan Rentenir, Bank Suroboyo Siapkan Pinjaman Bunga Rendah untuk UMKM

Hindari Jeratan Rentenir, Bank Suroboyo Siapkan Pinjaman Bunga Rendah untuk UMKM
Bank Perekonomian Rakyat Surya Artha Utama (BPR SAU) atau lebih dikenal Bank Suroboyo, menyiapkan pinjaman dengan bunga rendah untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ini sekaligus sebagai upaya Pemkot Surabaya membantu masyarakat agar terhindari dari jeratan rentenir.

Tak hanya itu, BPR SAU juga menyediakan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor hingga 20 tahun dan suku bunga flat, berbeda dengan bank umum yang seringkali menawarkan bunga rendah di awal namun kemudian floating dan melonjak.

“Kami flat sampai 20 tahun. Meskipun di awal mungkin lebih tinggi dari KPR bank umum, kami tidak ingin menjanjikan yang murah di awal lalu kenaikannya tidak jelas dan dapat memberatkan nasabah,” tegas Renny. Fasilitas KPR ini juga memungkinkan calon nasabah untuk melakukan perhitungan terlebih dahulu.

Secara keseluruhan, Renny menyebutkan bahwa BPR SAU memiliki banyak produk yang mirip dengan bank umum, hanya saja BPR tidak diperbolehkan mengeluarkan cek atau bilyet giro. “Kami bisa bersaing dengan bank umum, dari sisi pelayanan kami juga tidak kalah,” ucapnya.

Hingga saat ini, BPR SAU telah melayani lebih dari 1.300 UMKM sebagai nasabah. Dalam upaya menjangkau lebih banyak masyarakat, pihaknya aktif melakukan sosialisasi melalui kecamatan dan kelurahan, serta bekerja sama dengan koordinator UMKM di berbagai wilayah.

BPR SAU juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Pemkot Surabaya, salah satunya adalah program padat karya pembuatan paving. BPR SAU memberikan pembiayaan bahan baku kepada kelompok-kelompok yang dilatih oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), di mana pembayaran dilakukan setelah paving jadi dan dibeli oleh DSDABM.

Berkat komitmen dan inovasi, BPR SAU telah meraih berbagai penghargaan, Renny menjelaskan bahwa BPR SAU berhasil mempertahankan predikat “Baik” dari majalah InfoBank selama 5 tahun berturut-turut, bahkan menempati urutan ke-11 secara nasional untuk kategori BPR dengan aset di atas Rp 100 miliar.

Selain itu, BPR SAU juga masuk dalam The Best 50 BPR milik Pemerintah Daerah, menduduki peringkat ketiga. “Kami selalu berkomitman untuk selalu memperbaiki diri. Kita harus punya visi misi ke depan yang lebih baik,” ungkap Renny.

Terakhir, ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih bank untuk permodalan melihat maraknya pinjol yang bisa diakses dengan mudah.

“Jangan keburu percaya dengan iming-iming yang belum jelas. Pastikan banknya itu benar dan legal,” pesannya. (*)

Editor: Wetly