Didampingi Direktur RSKK Pare Gatut Rahardjo, dalam kunjungannya Mas Dhito terlihat menyapa warganya yang melakukan rawat jalan memanfaatkan layanan poli sore. Dia juga sempat melakukan uji coba layanan pendaftaran pasien menggunakan mesin anjungan mobile JKN dilanjutkan mengecek ruangan-ruangan di gedung A, B dan C.
“Sejauh ini (pembangunan gedung baru, B dan C) sesuai dengan schedule dan awal Agustus (ditargetkan) sudah bisa dilaunching,” kata Gatut.
Gedung B dan C ini saling terhubung dengan gedung A yang telah diresmikan terlebih dahulu oleh Mas Dhito pada 2024 lalu. Gedung A sendiri dibangun 4 lantai diperuntukkan untuk merawat pasien kelas 3 dengan daya tampung 121 pasien.
Menurut Gatut, gedung B dan C sebagian telah difungsikan untuk merawat pasien, sisanya masih tahap penyelesaian interior. Sebagaimana harapan Mas Dhito, Gatut menyebut setidaknya akhir September mendatang RSKK telah siap beroperasi menjadi rumah sakit rujukan.
“Untuk katerisasi jantung rujukan yang sementara ini ada di Tulungagung, September nanti untuk Kediri Raya Insya Allah (kita) sudah beroperasi,” ungkapnya.
Tak hanya kateterisasi jantung, nantinya juga untuk penanganan lain seperti kanker. Untuk mendukung itu, tenaga medis baik dokter termasuk perawat kini telah mengikuti pendidikan lanjutan.
“Ada 5 dokter spesialis yang kini tengah menempuh pendidikan,” lanjutnya.
Gatut lebih lanjut membeberkan terkait detail gedung baru yang secara keseluruhan tinggal penyelesaian. Gedung B yang dibangun 4 lantai tersebut, pada lantai 1 dan 2 diperuntukkan untuk ruang rawat pasien kelas 1. Kemudian, lantai 3 untuk ruang perawatan VIP, khusus lantai 4 diperuntukkan untuk penanganan kateterisasi jantung dan ICU jantung.
Adapun, gedung C yang dibangun 5 lantai, rinciannya lantai 1 diperuntukkan sebagai _Central Sterile Suplay Department_ (CSSD) atau instalasi serelilisasi sentral dan farmasi. Lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, kemudian 4 dan 5 digunakan untuk ruang operasi.
“Gedung B ini bisa untuk merawat 34 pasien dan 8 pasien CVCU (_Cardiovascular Care Unit_), sedang gedung C untuk ICU ada 18 tempat tidur pasien kritis,” urainya.(Adv/Prokopim Kabupaten Kediri/abi)