Jember  

Petani Tebu Jember Berkeluh Ongkos Tebang Giling Mahal di Musim Kemarau Basah

Petani Tebu Jember Berkeluh Ongkos Tebang Giling Mahal di Musim Kemarau Basah
Foto: Petani di Jember sisakan tebang tebu di lahan, karna ongkos angkut terlalu mahal

JEMBER (WartaTransparansi.com) – Tingginya intensitas hujan di musim tebang giling tebu tahun 2025 di Jember di keluhkan Nurudin(55) petani tebu asal Kecamatan Bangsalsari Jember,Sabtu(15/06/2025) karana biaya operasional tebang sangat tinggi.

“Biasanya ongkos tebang di kisaran Rp.8000 per kwintal kali ini tembus hingga Rp.12.000 sampai Rp.15 000 Rp.,bisa lebih tergantung jarak angkut, terangnya.

Ini dilema bagi petani kecil kayak saya ,semoga ada kebijakan dari pemerintah,jika tidak petani akan merugi di musim tebang giling tahun ini,kata Nurudin.

Kata Nurudin,jika musim kemarau biasanya petani bisa angkut tebu lebih 3 truk per hari,kali ini karana musim hujan hanya bisa angkut tebu 2 truk.

Menurutnya kemarau basah kali ini akan sangat berdampak terhadap penghasilan petani, karna dengan intensitas hujan yang tinggi akan menambah oprasinal tebang.

“Dan itu akan sangat merugikan petani ,karna rendemen gula akan turun otomatis
itu akan menyebabkan menurunnya penghasilan petani, keluhnya

Dan itu sangat memberatkan petani,di tebang ongkos mahal ,tapi jika tidak di tebang petani juga akan tambah merugi.

Dari pantauan media ini di lapangan menyiasati hal tersebut, jika jarak tebang jauh dari jalan petani memilih menunda tebang, menunggu musim kemarau.

Penulis: Sugito