Tim DKPP Surabaya Intensif Periksa Kesehatan Hewan Kurban

Tim DKPP Surabaya Intensif Periksa Kesehatan Hewan Kurban
Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di berbagai titik lapak penjualan.

SURABAYA – Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di berbagai titik lapak penjualan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit.

“Kita dari Tim DKPP hari ini memeriksa hewan kurban di seluruh Kota Surabaya, di lapak-lapak penjualan hewan kurban. Kita periksa kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing kita periksa,” kata Antiek.

Selain itu, Antiek juga menuturkan bahwa pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan jangan sampai ada yang terkena penyakit menular, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), hingga antraks.

Sementara Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh. Sunarno Aristono, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan mencakup berbagai aspek kesehatan hewan. Seperti di antaranya meliputi pemeriksaan mata, mulut, kaki hingga gigi hewan kurban.

“Mulai dari matanya harus jernih, bulunya mengkilat, dari segi kotoran tidak diare. Kemudian dari mulut dan kakinya tidak ada luka, terus kalau giginya itu minimal kalau untuk sapi poel (gigi tanggal) itu minimal usia di atas dua tahun, kemudian tidak cacat, nafsu makannya baik. Kemudian suhu tubuh juga normal, badannya simetris bisa berdiri tegak,” jelasnya.

Aris mengungkapkan bahwa belum ditemukan kasus penyakit serius pada hewan kurban di lapak-lapak pedagang. Namun, biasanya ada beberapa kasus ringan seperti kembung atau penurunan nafsu makan akibat perjalanan atau terkena hujan.

“Selama ini belum ada temuan. Untuk yang sakit biasanya karena perjalanan, sakit kembung atau mungkin kena hujan sehingga nafsu makan berkurang, itu harus dipisahkan. Kita evaluasi kita pisahkan, kemudian kita kasih vitamin,” jelas Aris.

Ia menambahkan bahwa pemeriksaan hewan kurban akan berlangsung hingga 4 Juni 2025 atau sebelum Hari Raya Iduladha. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh di 31 kecamatan dan 154 kelurahan se-Kota Surabaya.

Editor: Wetly