Ditempat yang sama, Direktur Utama PD RPH Surabaya, Fajar Isnugroho mengatakan, RPU Jeruk Lakarsantri adalah fasilitas pemotongan unggas pertama di Surabaya yang dibangun secara representatif dan higienis oleh Pemkot Surabaya.
“Secara fisik bangunan sudah selesai dan kuncinya sudah diserahkan kepada kami. Tapi kami masih perlu memastikan seluruh sarana pendukung seperti air bersih, listrik, dan jalur distribusi berjalan lancar sebelum mulai beroperasi,” katanya.
Fajar meminta dukungan dari Pemkot dan DPRD dalam membentuk payung hukum terkait pemotongan unggas, jangan sampai dipemukiman padat penduduk ada usaha pemotongan unggas, kesehatan masyarakat lebih penting.
“Harapannya, seluruh ayam yang masuk ke Surabaya sudah dipotong di RPU ini. Tidak ada lagi pemotongan di pasar-pasar yang tidak terstandarisasi, yang juga disematkan sertifikasi halal dan NKV ,” katanya.
Menurutnya, percepatan pengoperasian RPU sangat bergantung pada penyertaan modal dari Pemkot. Karena RPH tidak menganggarkan sama sekali, disamping ketersediaan fasilitas pendukung.
“Kami sudah bersurat ke Pemkot. Jika air dan fasilitas lainnya sudah siap, kami langsung operasikan. Tapi ini tergantung pada penyertaan modal dari Pemkot karena bukan dari anggaran PD RPH,” pungkasnya.(Dji)