Opini  

Puasa Ramadhan Angkat Derajat Anak Bangsa

Puasa Ramadhan Angkat Derajat Anak Bangsa
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Oleh Djoko Tetuko – Komut Media Koran Transparansi

Ramadhan memanggil kembali untuk mempersiapkan diri memasuki bulan suci dengan berbagai penawaran ibadah. Puasa wajib dengan klasifikasi (puasa umum, puasa khusus, puasa lebih khusus).

Surat Al-Baqarah ayat 183 menyebutkan, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Kewajiban puasa ini sebagaimana ayat di atas, mengajarkan tentang upaya mencapai derajat taqwa (menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala/SWT dan menjauhi laranganNya), dengan 3 klasifikasi. Sekaligus sebagai kawah candradimuka umat Islam. Mengingat jika melakukan puasa umum (melatih menawan lapar dan haus juga nafsu syahwat sejak fajar hingga matahari terbenam).

Sedangkan jika puasa khusus atau “Very Important Person” (VIP), dimana harus melatih diri dengan jika sekedar menawah lapar dan haus juga nafsu syahwat, tetapi melatih seluruh indra (terutama mata, mulut dan telinga) menjauhkan diri dari perbuatan tercela. Juga seluruh jasad atau raga terjaga tanpa berbuat kejelekan sama sekali.

Puasa lebih khusus atau Very Very Important Person” (VVIP), katagori umat Islam melakukan puasa ini sudah meninggalkan perilaku jasad dengan menahan lapar, haus dan nafsu syahwat, serta menjaga indra sensitif juga seluruh raga dalam rentak ibadah. Tetapi lebih dari utama menjaga hati atau qolbu dengan secara Istiqomah dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT).

Melakukan ibadah dengan klasifikasi di atas, memberikan arti bahwa ketika masuk wilayah ibadah VIP, berarti melakukan dengan khusus karena kedudukan atau tingkat ibadahnya sudah secara khusus, dengan harapan meraih ketaqwaan secara khusus pula. Sedangkan VVIP berarti memperlakukan secara khusus di atas VIP dalam beribadah karena mengukur dengan dzikir atau mengingat kepada Allah SWT, secara terus menerus.

Umat Islam Indonesia sebagian besar melakukan puasa Ramadhan 1446 Hijriyah, pada 1 Maret 2025, tentu saja dengan harapan (bukan sekedar selesai ibadah dan memperoleh predikat peningkatan ketaqwaan). Tetapi pengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan adalah harapan besar, sebagai upaya menjaga kehidupan harmonis mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Puasa dalam bahasa lain adalah kawah candradimuka, dimana dalam mitologi Jawa, kawah candradimuka adalah tempat Gatotkaca dicelupkan untuk menghilangkan sifat raksasanya dan menjadi sakti mandraguna.

Kawah Candradimuka juga diartikan sebagai tempat penggemblengan diri agar kuat, terlatih, dan tangkas. Kawah Candradimuka juga digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan tempat pendidikan yang mengubah orang. Misalnya, kampus dapat disandingkan dengan Kawah Candradimuka karena kampus juga merupakan ladang ilmu yang mampu menempa orang.

Kawah Candradimuka juga merupakan nama kawah aktif di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara. Kawah ini memiliki suhu air yang bisa mencapai lebih dari 100 derajat Celcius.