Dengan demikian, melakukan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan akan menjadi kekuatan tersendiri, bagia setiap umat Islam yang menjalankan sesuai dengan klasifikasi dan sentuhan sentuhan ibadah untuk mencapai dan meraih derajat peningkatan ketaqwaan.
Orkestra peningkatan ketaqwaan jutaan umat Islam Indonesia, akan menjadi kekuatan mengubah menuju perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara jauh lebih sebagaimana harapan semua anak bangsa.
*Ampunan Dosa dan Ibadah Satu Tahun*
Rasulullah Shollallohu Alaihi Wassalam (SAW) bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu” (HR. Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Ramadhan” (HR. Bukhari dan Muslim). Pada hadits lain disebutkan, “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian ia tambah berpuasa enam hari pada bulan Syawwal. Maka hal itu seperti ia berpuasa selama satu tahun”.
Secara umum jika mampu menjalankan puasa dengan klasifikasi paling rendah sekalipun, puasa umum, maka Allah menjanjikan derajat taqwa, mendapat ampunan dosa, dan jika menambah puasa di bulan Syawal 6 hari ini, sudah tercatat seperti ibadah puasa selama 1 tahun.
*Tobat dan Kebangsaan*
Belum lagi selama bulan suci Ramadhan, hampir di setiap masjid dan mushola dikumandangkan bacaan Al Qur’an, juga doa secara bersama sama dalam istighotsah, dapat mengubah peristiwa banjir bandang, banjir, longsor dan berbagai bencana alam, ke depan akan berubah menjadi lebih baik dan bebas dari bahaya bencana tersebut.
Presiden Prabowo saat bertemu mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024) mengatakan, “Saya dalam minggu-minggu ini, bulan-bulan ini, saya dalam rangka memberi kesempatan, memberi kesempatan untuk tobat. Hei para koruptor, atau yang pernah merasa mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikan yang kau curi, ya mungkin kita maafkan, tapi kembalikan dong,” ujar Prabowo dalam YouTube Setpres, Kamis (19/12/2024).
Tentu saja harapan lebih besar lagi, para penguasa dan pejabat sesuai dengan seruan Presiden Prabowo benar-benar mau bertobat, tidak melakukan korupsi atau perbuatan yang merugikan bangsa dan negara. Bahkan sudah terlanjur korupsi segera bertobat dengan mengembalikan ke kas negara. Bersama dengan hasil ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, serta seluruh anak bangsa, mau melakukan perubahan perubahan menuju perbaikan di semua aktifitas berbangsa dan bernegara. Jika seperti itu insyaAllah harapan perubahan menuju kebaikan kehidupan untuk anak bangsa akan tercapai walaupun mewujudkan impian itu tidak mudah. Semoga ibadah umat Islam di Ramadhan 1446 H atau 2025 mampu mengangkat derajat anak bangsa mencapai derajat bangsa bermartabat. (*)