Sementara itu, Ketua Umum KONI Kota Surabaya, Hoslih Abdullah menegaskan bahwa Surabaya telah mengajukan diri untuk kedua kalinya sebagai tuan rumah Porprov Jatim.
“Mudah-mudahan ini kami mengusulkan tuan rumah Porprov Jatim 2027, mengusulkan untuk kedua kalinya. Karena Surabaya belum pernah menjadi tuan rumah,” kata Cak Dul, panggilan akrabnya.
Cak Dul menuturkan bahwa pada Porprov Jatim pertama di tahun 2007, Surabaya hanya menjadi lokasi atau tempat penyelenggaraan. Sementara pihak penyelenggara adalah Jawa Timur.
“Porprov Jatim pertama itu Jawa Timur yang menjadi tuan rumah, kita (Surabaya) hanya ketempatan, bukan menjadi tuan rumah,” jelas dia.
Cak Dul menyampaikan bahwa Surabaya memiliki banyak keunggulan yang membuatnya layak menjadi tuan rumah Porprov Jatim 2027. Salah satunya adalah ketersediaan venue olahraga yang berlimpah, ditambah dengan rencana pembangunan sport center baru.
“Kita kalau venue kan banyak, terus insya Allah nanti mudah-mudahan sport center akan segera dibangun,” katanya.
Ia menilai bahwa keberadaan sport center di Surabaya ini akan sangat bermanfaat bagi dunia olahraga di Jawa Timur. Terutama dalam mendukung latihan atlet Puslatda (Pemusatan Latihan Daerah).
“Nah, itu kan penggunaannya bisa disinergikan, misalkan untuk latihan-latihan atlet Puslatda Jawa Timur. Kita venue-venue kan banyak, ini bisa disambungkan. Jadi kalau disentralisasi di Surabaya semua pengawasannya lebih mudah dan itu bisa membantu meningkatkan prestasi di Jawa Timur,” jelasnya.
Selain kesiapan infrastruktur, Cak Dul mengungkapkan bahwa Kota Surabaya juga memiliki kontribusi besar dalam perolehan medali di ajang olahraga. Salah satunya dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Kemarin (PON Aceh-Sumut 2024) kita mendapatkan 71 medali emas dari total 146 medali emas, jadi sekitar 48 koma sekian persen,” tambahnya.
Terkait proses pengajuan bidding, Cak Dul juga menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk KONI Provinsi Jatim dan Disbudporapar Surabaya.
“Soal pengajuan kita sudah komunikasi dengan Disbudporapar Surabaya, sudah oke. Kemudian kita kirim surat sesuai prosedur ke KONI Jatim, bersedia menjadi tuan rumah. Kemudian dipaparkan oleh Kepala Disbudporapar Surabaya di forum ini,” paparnya. (*)