Menurutnya, salah satu indikator meningkatnya kinerja Baznas tersebut diikuti dengan peningkatan pengumpulan ZIS. Pihaknya juga berharap ke depan capaian ini bisa dipertahankan.
“Baznas sudah melakukan lompatan luar biasa, sudah mulai hidup Baznasnya, pelaporannya sudah akuntable,” terang bupati muda berkacamata itu.
Mas Dhito menambahkan, sinkronisasi program daerah dengan Baznas sangat diperlukan. Pasalnya hal tersebut dapat mempercepat pembangunan daerah.
Sebagai contoh, jika Pemerintah Kabupaten Kediri telah memberikan BPJS kepada tenaga pendidik seperti guru madin, Baznas dapat membuat program bantuan untuk mencover BPJS bagi marbot atau takmir masjid yang belum dicover oleh pemerintah daerah.
“Silahkan, diformulakan program-program di 2025 ini seperti apa” kata Mas Dhito.
Sementara dalam kesempatan tersebut Ketua Baznas Kabupaten Kediri Iffatul Lathoif menyampaikan pada tahun 2025 ini target ZIS Rp4,6 miliar dengan skema penyaluran 60 persen untuk pemberdayaan.
Menurutnya hal tersebut merupakan instruksi Baznas RI. Harapannya, pemberdayaan masyarakat Kabupaten Kediri bisa ditingkatkan.
“Instruksi dari baznas pusat. Untuk distribusi 2025 komposisinya 60% pemberdayaan 40 % konsumtif,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, selama 2024, Baznas Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai program diantaranya pemberian sembako, bantuan untuk pedagang, beasiswa, penanganan stunting, hingga melakukan Jumat Berkah dan bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).(*)