Selain berbicara mengenai program pembangunan perumahan, Budiman juga memaparkan strategi penanggulangan kemiskinan melalui kewirausahaan. “Karena untuk menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan dan terus menerus adalah dengan menjadikan masyarakat miskin memiliki jiwa wirausaha. “ujarnya
Memang kata Budiman, tidak semua orang bisa memiliki jiwa wirausaha. Oleh karena itu, bagi yang belum berminat, bisa menjadi tenaga kerja di industri yang sudah ada. Namun, bagi yang berminat tetapi belum memiliki kemampuan, bisa dilakukan pelatihan. “Jadi memang berbagai variasi sedang dikaji, kita utamakan yang bisa dialihkan ke modal produktif.Tadi usulan dari Gubernur Sulteng sudah bagus, kalau bisa ada subsidi bunga, supaya masyarakat miskin juga bisa punya dasar untuk rukun,” ungkapnya.
Sejauh ini untuk dukungan penanggulangan kemiskinan, Budiman mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Sosial.”Kemensos meminta BP TASKIN membantu graduasi,penanggulangannya, gambarannya dari pelampung sampai naik perahu,” jelasnya.
Selain itu, Budiman juga mengakui bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun masterplan percepatan penanggulangan kemiskinan. “Insyaallah bulan depan akan kami luncurkan, sambil menunggu RPCMN,” katanya. Menurutnya, persoalan bagaimana membangun ekosistem dari dan untuk masyarakat miskin ada di sembilan sektor. Yakni, industri pangan, perumahan, industri terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan industri digital. Budiman mengatakan, semua itu diharapkan menjadi sembilan sektor ekosistem kewirausahaan baru yang melibatkan masyarakat miskin untuk menjadi wirausahawan. “Karena seperti ini, saya tegaskan ya, tidak ada bangsa yang maju kalau yang berjiwa wirausaha hanya sedikit. Bangsa akan maju kalau mayoritas masyarakatnya berjiwa wirausaha. “Katanya. (*)