Selasa, 10 Desember 2024
25 C
Surabaya
More
    Jawa TimurKediriEvaluasi Poskestren Ponpes Nurul Huda Al Manshurin, Upaya Tingkatkan Kesehatan Santri

    Sinergi Ponpes dan Dinkes Kota Kediri Tingkatkan Kesehatan Santri

    Evaluasi Poskestren Ponpes Nurul Huda Al Manshurin, Upaya Tingkatkan Kesehatan Santri

    KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, sebuah langkah besar tengah dilakukan untuk meningkatkan standar kesehatan santri. Bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Kediri, pondok pesantren ini menggelar evaluasi program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) 2024 yang melibatkan para pengurus pesantren, tim pendamping Poskestren, serta perwakilan dari Kementerian Agama dan Puskesmas Kecamatan Pesantren.

    Dalam rapat evaluasi ini, berbagai capaian dan tantangan program Poskestren diulas, mulai dari pelayanan kesehatan berkala hingga peningkatan fasilitas di lingkungan pesantren.

    Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri, KH. Agung Riyanto, mengungkapkan bahwa evaluasi ini dilakukan untuk memantau dampak program Poskestren di lima pesantren yang dinaungi LDII, termasuk Nurul Huda Al Manshurin, Al Hasun, Nurul Hakim Al Fattach, Wali Barokah, dan Tri Barokah. Menurut Agung, pembinaan ini juga bertujuan membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di kalangan santri.

     

    “Para santri kini telah dibekali pemahaman dasar tentang penanganan kesehatan melalui program ‘Santri Husada,’ di mana mereka juga dilibatkan dalam pengisian checklist kesehatan. Ini penting agar mereka memiliki keterampilan penanganan awal jika ada santri yang sakit,” kata ulama kharismatik ini, Kamis 7 November 2024.

    Baca juga :  Mas Dhito Launching Beasiswa SKSS, Baznas Kediri Catat Kenaikan ZIS Signifikan

    Dukungan Dinas Kesehatan Kota Kediri dan Kemenag, serta penyelenggaraan lomba “Pesantren Sehat” oleh Pemprov Jawa Timur (Jatim), juga memberikan energi baru bagi pengembangan Poskestren. Dalam ajang ini, Ponpes Wali Barokah berhasil meraih juara 3 di tingkat provinsi dan juara 1 di tingkat kota, sementara Ponpes Al Hasun mendapatkan penghargaan juara harapan.

    KH. Agung juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Dinkes Kota Kediri dan berharap evaluasi ini dapat menjadi pijakan dalam merancang program-program kesehatan yang lebih baik di masa mendatang. Program Poskestren ini terbukti sangat positif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di lingkungan Ponpes.

    ” Hasil evaluasi saat ini sedang dipaparkan oleh pendamping pondok pesantren dan Santri Husada. Evaluasi ini dilaksanakan setelah program berjalan selama tiga bulan dalam rapat evaluasi. Hal-hal yang dirasa masih kurang akan segera dilengkapi oleh tim kami,” imbuh KH. Agung.

    Evaluasi Program Poskestren 2024 di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin Kediri bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri
    Salah satu pendamping Poskestren sedang memberikan evaluasi Program Poskestren 2024 di Ponpes Nurul Huda Al Manshurin Kediri (foto:Moch Abi Madyan)

    Sementara itu, Ketua Poskestren Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin, Budi Sulistyo, menyampaikan hasil evaluasi terhadap program pendampingan Poskestren yang sedang berlangsung. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa aspek penting yang memerlukan perhatian segera, khususnya dalam peningkatan fasilitas Poskestren dan kelengkapan administrasi.

    Baca juga :  Mahasiswa UNP Kediri ‘Panas’, Ban Dibakar, Gedung Mangkrak Dipertanyakan!

    Menurut Budi, fasilitas dan sarana prasarana di lingkungan pondok pesantren yang masih memerlukan perbaikan akan menjadi bagian dari prioritas program Poskestren. Beberapa di antaranya meliputi perbaikan ventilasi di ruang Poskestren untuk sirkulasi udara yang lebih baik, peningkatan kebersihan lingkungan, serta penyediaan dan pengelolaan tempat sampah yang dipilah sesuai jenisnya di area pondok pesantren.

    “Administrasi yang dimaksud mencakup pencatatan data keluar-masuk santriwan dan santriwati yang mengalami keluhan kesehatan, serta pendataan pemberian suplemen penambah darah bagi santriwati saat mereka sedang dalam masa haid,” ucap Budi.

    Terpisah, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kota Kediri, Ahmad Rofiudin Faruq, mengungkapkan bahwa pelaksanaan Poskestren di sejumlah Ponpes di Kota Kediri menunjukkan perbaikan yang signifikan dari tahun ke tahun.

    Meskipun masih ada tantangan dalam meningkatkan kesadaran kesehatan di lingkungan Ponpes, upaya ke arah tersebut terus berjalan, terutama dengan hadirnya fasilitas Poskestren di beberapa Ponpes, meski belum semua memilikinya.

    Rofiudin menambahkan bahwa pemahaman para santri mengenai pentingnya Poskestren masih perlu ditingkatkan. Upaya sosialisasi dan pembinaan sejauh ini berperan sebagai informatif, namun mulai ada perubahan positif dalam implementasi program ini. Terutama melalui proses penjurian dan pembinaan yang semakin menekankan pentingnya perhatian Ponpes terhadap kesehatan lingkungan dan pengelolaan Poskestren.

    Baca juga :  Kehilangan Keluarga, Masa Depan SPY Dijamin Mas Dhito dan Pemkab Kediri

    Dinkes dan Puskesmas, kata Rofiudin juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mendukung Poskestren. Mereka rutin memberikan informasi, edukasi, serta pelatihan terkait pelayanan kesehatan. Bantuan dari Dinkes, melalui Puskesmas, mencakup penyediaan obat-obatan, alat kesehatan, dan dukungan teknis yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Poskestren di Ponpes.

    “Alhamdulillah, beberapa Ponpes sudah memiliki fasilitas yang memadai, termasuk ruang Poskestren yang berventilasi baik, ruang bersekat, serta adanya administrasi terstruktur. Santri Husada juga telah berkolaborasi dengan Puskesmas setempat dalam memberikan layanan kesehatan,” urai Rofiudin.

    Lebih lanjut Rofiudin menambahkan, saat ini dari 57 Ponpes di Kota Kediri, sebagian sudah memiliki Poskestren, sementara lainnya masih dalam proses pembentukan. Kemenag berencana mengambil langkah lebih lanjut untuk memperluas implementasi Poskestren di semua Ponpes, termasuk menerbitkan edaran resmi untuk mendorong Ponpes yang belum memiliki Poskestren agar segera membentuknya.

    ” Masih terdapat 15 Ponpes memiliki Poskestren di Kota Kediri. Meskipun begitu hanya 10 Poskestren yang dapat kami katakan memadai, dan sesuai dari indikator Poskestren,” tutupnya.(*)

    Reporter : Moch Abi Madyan

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan