SURABAYA – Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Jawa Timur Bobby Soemiarsono menerima audiensi dari CEO Autism Association of Western Australia (AAWA) Joan McKenna Kerr di Ruang Kerja Pj. Sekda, Jalan Pahlawan No.110, Surabaya pada Senin (4/10) siang.
Dalam pertemuan tersebut, Bobby menyampaikan komitmennya dalam upaya pengembangan program khusus bagi penyandang gangguan perkembangan saraf atau Autism Spectrum Disorder (ASD) yang ada di Jawa Timur yang sempat terhenti selama 4 tahun akibat pandemi COVID.
“Kami sangat mendukung program training yang dinaungi oleh suatu organisasi besar yang melayani penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) dari kanak – kanak sampai dewasa,” ujar Bobby.
“Jawa Timur bukan hanya Surabaya, jadi lebih luas. Kami harap program ini bisa menjangkau wilayah kota – kota besar di Jatim seperti Malang, Madiun, Sidoarjo dan Gresik. Kita juga harus berikan kesempatan yang sama ke semua orang,” ungkapnya.
Bobby mengungkapkan, program training AAWA merupakan salah satu dari banyaknya kerjasama sister-state antara Pemprov Jatim dan Australia Barat yang sudah terjalin cukup lama.
“Hubungan kerjasama sister-state saat ini sudah banyak berkembang ke sektor baru contohnya dalam pengembangan sumber daya, termasuk bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, Perguruan Tinggi dan pendidikan inklusif,” ujarnya.
“Oleh karena itu, program ini sangat bagus untuk dilanjutkan dan alhamdulillah timingnya pas karena kami sedang melakukan pembahasan mengenai budgeting anggaran tahun 2025. Untuk selanjutnya, kami akan buat tim khusus agar program ini berjal
Lebih lanjut, Bobby menambahkan, pihaknya akan mendukung utamanya memfasilitasi program training dari BPSDM, Dinas Pendidikan, serta seluruh dinas terkait.
“Tidak hanya itu, kami juga turut mengundang dari dinas terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPSDM serta Asisten I Benny Sampirwanto,” lanjutnya.
“Kita harus dukung karena ini berbasis multiple sector . Oleh karena itu tindak lanjunya, kami arahkan untuk menyiapkan berbagai kebutuhan agar program ini berjalan lancar. Dan yang terpenting adalah setelah pengiriman peserta training selesai, tindak lanjutnya apa. Harus ada tindak lanjutnya,” imbuhnya. (*)