Pelatihan Model Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik Siswa

Kerjasama Unesa dengan Sekolah Indonesia Riyadh:

Pelatihan Model Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik Siswa
Foto : (Dari kiri)Prof. Dr. Abdul Rachman Syam Tuasikal  M.Pd., Muhammad Wahyu, S.Pd., M.Pd., Bayu Budi Prakoso, S.Pd., M.Pd. 

RIYADH (Wartatranspransi.com) – Pelatihan Model Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik Siswa, berhasil dilaksanakan dengan baik pada Kerjasama Unesa dengan Sekolah Indonesia Riyadh.

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), menyatakan bahwa sukses melaksanakan tugas pengabdian dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Indonesia Riyadh (SIR).

Tim dosen FIKK Unesa yang dipimpin oleh Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes., selaku Dekan FIKK Unesa, bekerja sama dengan guru PJOK SIR, Muhammad Wahyu, S.Pd., M.Pd., serta melibatkan mahasiswa FIKK Unesa, berhasil merancang program pembelajaran yang inovatif.

Kegiatan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SIR dan mendorong gaya hidup aktif pada siswa, dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Badrus Soleh, S.Ag, M.A, Ph.D., selaku Atdikbud Riyadh.

Kegiatan yang berfokus pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) berbasis proyek ini, diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif.

Dengan mengusung tema “Meningkatkan Aktivitas Fisik Harian Siswa melalui Project Based Learning”, Tim Pengabdian kepada Masyarakat menyampaikan inisiatif kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah. Materi disampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Rachman Syam Tuasikal, M.Pd. yang menyatakan bahwa pembelajaran PJOK perlu membangkitkan budaya hidup aktif kepada siswa, “mestinya, kegiatan aktif PJOK itu dibawa ke rumah sehingga siswa tidak hanya aktif dalam pembelajaran PJOK melainkan aktif juga di lingkungan sekolah.”

Pembelajaran yang Menyenangkan dan Efektif

Salah satu keunggulan dari Tim PkM, adalah penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Sehingga siswa tidak hanya menerima materi secara pasif, tetapi juga dilibatkan secara aktif dalam merancang dan melaksanakan proyek-proyek yang berkaitan dengan aktivitas fisik.

Proyek-proyek ini, lanjut Tim PkM dirancang dengan memperhatikan minat dan kebutuhan siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.

“Kami ingin siswa tidak hanya pandai secara akademik, tetapi juga memiliki tubuh yang sehat dan bugar,” ujar Dr. Dwi Cahyo Kartiko. “Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif dalam menyelesaikan masalah terkait aktivitas fisik.” tandasnya, Rabu (9/10/2024).

Beragam Aktivitas Menarik

Selama pelaksanaan PkM, menurut tim, para guru SIR mengikuti kegiatan dengan antusias. Bahkan hasil dari pelaksanaan PkM ini sangat positif.

Pelatihan Model Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Aktivitas Fisik Siswa

“Dimana guru dapat mendapatkan gambaran berupa alur penyusunan model PjBL, sehingga diharapkan mampu memberikan aktivitas pembelajaran kepada siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya aktivitas fisik,” katanya.

Selain itu, lanjut Tim PkM, kerjasama antara siswa juga meningkat berkat kegiatan-kegiatan proyek yang dilakukan secara berkelompok.

“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini,” ujar Muhammad Wahyu, S.Pd., M.Pd., salah satu peserta PkM. “Saya belajar banyak hal baru tentang model pembelajaran inovatif dalam mata pelajaran PJOK,” tandasnya.

Dukungan dari Semua Pihak

Keberhasilan PkM ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak, termasuk pimpinan SIR, guru, siswa, dan orang tua siswa. Kepala Sekolah SIR, Hijrah Baihaqie, S.Hum., menyatakan apresiasinya atas pelaksanaan PKM ini. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SIR,” ujarnya.

Rencana Ke Depan

Tim dosen FIKK Unesa berencana untuk mengembangkan program PkM ini menjadi program yang lebih besar dan berkelanjutan. Selain itu, hasil dari PkM ini akan dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah atau laporan penelitian, sehingga dapat menjadi referensi bagi sekolah-sekolah lain yang ingin menerapkan model pembelajaran yang serupa. Dengan adanya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah, diharapkan dapat tercipta inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. (*)