Survei Sedang Berjalan, PDIP Pertimbangkan Kader Muda di Pilgub Jatim

Survei Sedang Berjalan, PDIP Pertimbangkan Kader Muda di Pilgub Jatim
Wakil Ketua PDI Perjuangan Jawa Timur Budi Sulistyono

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur tengah melakukan survei untuk mendapatkan calon gubernur dan wakil gubernur dalam kontestasi Pilgub Jawa Timur November mendatang.

“Survei dilakukan secara acak sehingga akan banyak menjaring figur figur mana yang elektabilitasnya tinggi. Dalam waktu bersamaan, komunikasi politik dengan partai penghuni DPRD Jawa Timur terus dilakukan,” Ungkap Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Budi “Kanang” Sulistyono, kepada wartatransparansi.com di Surabaya, Senin (22/4/2024).

Banyak kader internal yang bagus perlu diberikan ruang lebih besar. Budi Sulistyono sedikit membocorkan, dari kader muda diantaranya bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin, bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, walikota Surabaya Eri Cahyadi, bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsoyudho. Sedangkan kader senior sekaligus tokoh nasional ada Bu Risma (Tri Risma Harini/Menteri Sosial).

Lalu ada anggota DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno masuk dalam radar tim penjaringan. Bahkan komunikasi dengan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Bu Khofifah Indar Parawansa makin intensif.

“Tim survei tahap satu masih berjalan dan diharapkan akhir bulan ini hasilnya sudah muncul. Akan banyak tokoh yang terjaring,” tegas mantan bupati Ngawi dua periode ini. Hasil survei tahap satu akan di kerucutkan, lalu masuk survei babak dua sampai mendapatkan calon gubernur dan wakil gubernur.

Menyinggung nama Khofifah Indar Parawansa, Budi Sulistyono menjelaskan, komunikasi dengan beliau terus dilakukan, intensitasnya makin tinggi. Bu Khofifah sebagai calon gubernur akan banyak pilihan dari kader muda PDI Perjuangan. Mereka punya potensi dan pengalaman di Pemerintahan.

Budi Sulistyono mengatakan, PDI Perjuangan harus melakukan koalisi untuk memenuhi sarat 20 persen. Karena itu komunikasi dengan ketua ketua partai juga dilakukan.

Menjawab pertanyaan soal pilihan gubernur atau wakil gubernur, dia mengatakan, masih menunggu hasil survei. Jika hasilnya harus mengusung kader sendiri kenapa tidak. Misalnya bu Risma hasil survei bagus ya kita wani head to head dengan bu Khofifah. Dan sebaliknya jika hasil survei mengharuskan wakil gubernur ya tidak ada masalah. Yang jelas bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota yang berasal dari PDI Perjuangan cukup banyak dan siap memenangkan Pilgub Jawa Timur.

Dikatakan, pilkada yang waktunya bersamaan dengan pilgub dan pilkada kabupaten/kota bisa mengutungkan dan malah sebaliknya. Koalisi antara provinsi dan kabupaten/kota bisa bertentangan. Contohnya ketika di Pilkada bupati/walikota koalisinya dengan Golkar, lalu di pilgub tidak dengan Golkar, maka dilapangan bisa tabrakan. (*)