Dalam proses pencarian korban, Pemkot Mojokerto berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mojokerto untuk menerjunkan tim SAR gabungan yang melibatkan sejumlah relawan.
Dari Pemkot, juga menerjunkan dinas terkait. Ada satpol PP dan juga Tagana Kota Mojokerto, yang turut terlibat langsung dalam proses pencarian"tambah Ali Kuncoro.
Setelah tengah malam, proses pencarian dihentikan karena kondisi cukup gelap dan lokasi membahayakan untuk terjadinya kecelakaan. Pencarian pencarian dilanjutkan esok harinya dan berlangsung hingga Minggu sore ini, keberadaan suami korban masih belum ditemukan.
Sebagai informasi, kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika keduanya sedang bermain air bersama keempat ponakannya, yang masih duduk dibangku TK dan SD yakni AM, 15; IB, 10; AT, 6; dan KS, 6, sore hari. Lokasi aliran sungai tersebut berjarak sekitar 50 meter dari rumah Budi yang ada di Dusun Watutumang, Desa Candiwatu, Kec. Pacet-Mojokerto.
Kemudian terjadi hujan deras sehingga debit air tiba-tiba naik. Seluruhnya lantas bergegas untuk naik. Keempat keponakan pasutri tersebut naik terlebih dulu dan berhasil menyelamatkan diri.
Namun, nahas bagi Budi dan Ririn. Saat pasutri hendak naik ke tanggul gagal menyelamatkan diri, karena mendadak datang air besar dan terseret derasnya arus.(*)