BANYUWANGI (Wartatransparansi.com) – Meski musim hujan sudah tiba bahkan sampai terjadi banjir, namun beda lagi dengan yang terjadi di Dusun Sukarejo, Desa Lemahbang Kulon dan Singojuruh Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Warga di desa tersebut hingga saat ini masih mengalami kemarau panjang dan buntutnya terjadi krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan memasak, mandi dan lainnya, juga untuk peternakan, warga setempat menggantungkan pada droping air bersih dari Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten Banyuwangi, seperti yang terjadi pada Kamis (8/2/2024).
Ketua PMI Kabupaten Banyuwangi melalui Humas PMI Banyuwangi, Ismy, mengatakan bahwa PMI telah mendistribusikan air bersih sebanyak 6000 liter dengan bantuan 2 petugas, yakni Andri dan Hanan.
Masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih berada di Dusun Sukarejo, Desa Lemahbang Kulon, Desa Singojuruh, Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh. Di desa tersebut rata rata berpenduduk sekitar 1000 jiwa. Sementara desa yang paling parah terjadi di desa Sukorejo.
Ismy menjelaskan, PMI Provinsi Jawa Timur memperbantukan tangki air bersih dengan kapasitas 6000 liter yang dioperasikan sejak Oktobert tahun lalu. Dan sampai sekarang ini masih berjalan. Di tiga desa itu sangat jarang ada hujan sehingga sumber airnya sangat kecil.
“Air sumur di desa itu sangat kecil dan gak bisa naik meski sudah diupayakan dengan disel. Airnya juga keruh dan berbau,” Ucap Ismy ketika dihubungi, Jumat (9/2/2024)
Untuk mendapatkan air bersih kata Ismy, PMI Banyuwangi mengambil dari tandon Kalipuro dan PDAM Kota yang jaraknya sekitar 10 km. Droping air bersih dilakukan setiap hari secara bergiliran.