“Yang mesti dilihat justru tetangga dekat rumah, karena biasanya kasus demam berdarah ada di satu lingkungan. Jadi, kalau sudah mulai, salah satu indikator mulai ada fogging (pengasapan), jangan-jangan sudah ada yang mulai kena demam berdarah,” kata Erni.
Pada saat demam, imbuh Erni, masyarakat disarankan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan supaya mendapatkan diagnosis sejak awal. Demam pertanda DBD dapat mencapai 40 derajat Celcius dan tidak disertai gejala bersin atau batuk.
Gejala lain DBD meliputi nyeri otot, sakit kepala luar biasa, mual dan muntah serta kelelahan. Kemudian, khusus anak, Erni mengingatkan orangtua perlu mewaspadai bila mereka mengalami demam tinggi dan tidak dapat menerima cairan.
“Jadi, dikasih minum, muntah, sudah enggak mau makan. Ini kita harus lebih hati-hati terlepas apapun penyebab demamnya karena fase demam tinggi menyebabkan dehidrasi,” kata Erni, dilansgir dari Antara
Demam berdarah dapat menyebabkan kebocoran plasma yang mengandung air, gula, dan elektrolit dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.
“Ini akan menyebabkan cairan pindah, kalau pada anak tidak dapat minum makan dapat menjadi sesuatu yang berbahaya, mungkin dapat langsung mencari pertolongan ke rumah sakit atau dokter,” kata Erni. (moh.junaedi rizki)