Selasa, 17 September 2024
28 C
Surabaya
More
    Jawa TimurMojokertoStabilkan Inflasi Tetap Rendah, PJ. Walikota Ali Kuncoro Resmikan 3 Pracangan TPID...

    Stabilkan Inflasi Tetap Rendah, PJ. Walikota Ali Kuncoro Resmikan 3 Pracangan TPID di Prajurit Kulon

    MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) –  PJ wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro meresmikan kios (pracangan) TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) milik Pemkot Mojokerto, di Jalan Riyanto, Kelurahan Prajurit Kulon, Kec. Prajurit Kulon, Selasa (16/01/2024). Upaya ini agar masyarakat Kota Mojokerto mendapatkan harga bahan pokok dengan harga paling murah dan harus dijaga terus agar inflasi di Kota Mojokerto selau rendah.

    Pantauan di lokasi tempat usaha milik Pemkot Mojokerto berupa kios (pracangan) TPID usai diresmikan langsung disambut warga sekitarnya dan melakukan antrean untuk belanja dengan harga murah. Para pembeli yang sebagian besar dari Kelurahan Prajurit Kulon mengantre untuk mendapatkan bahan pokok murah yang dijual di kios pracangan baru tersebut. Seperti beras SPHP dari bulog dengan harga Rp, 52.000 /5Kg, dan juga Bawang Merah Rp, 9.000 /500 gram, serta bawang putih Rp, 14.000 /500 gram.

    Misnah dan Mbok Sulastri, keduanya warga Prajurit Kulon mengakui dirinya sangat terbantu dengan adanya kios pracangan TPID yang dilakukan Pemkot Mojokerto Diskopukmperindag (Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan) Kota Mojokerto.

    Baca juga :  Atasi Stunting dan Inflasi Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olah Ikan

    “kami berdua sudah beli beras SPHP 10 Kg di peracangan TPID dengan harga Rp. 104.000. Ya sangat murah. Beras ini saya konsumsi dengan keluarga untuk sehari-hari,”kata Mbok Lastri, Selasa (16/01/2024).

    Secara terpisah PJ. Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro didampingi Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya dan jajarannya, saat meresmikan kios pracangan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) menjelaskan Pemkot Mojokerto akan meresmikan kurang lebih 26 kios pracangan TPID yang menyebar di Kota Mojokerto. Dan hari ini telah diresmikan 3 kios pracangan TPID secara bersamaan, di Kel. Prajurit Kulon ini termasuk yang Ke 8 dan ke 9 dan 10 di Kel. Pulorejo dan Ke. Gedongan.

    “Jadi Hari ini kita resmikan secara langsung 3 kios pracangan TPID di tiga lokasi. Termasuk disini di Kel. Prajuritkulon, Kel. Pulo Rejo dan yang ke 10 masuk di Kel. Gedongan,” jelas Ali Kuncoro.

    Baca juga :  Menko PMK Resmikan SMK Asy-Syarif Mitra Industri Mojokerto

    Dengan adanya kios pracangan TPID ini, lanjut Ali Kuncoro juga agar masyarakat Kota Mojokerto mendapatkan harga bahan pokok dengan harga paling murah. Dikarenakan inflasi Kota Mojokerto masih rendah, dan harus dijaga terus agar inflasi di Kota Mojokerto selau rendah.

    “Inflasi di Kota Mojokerto masih rendah, kita harus jaga terus inflasi di Kota Mojokerto agar selalu rendah, inflasi di Kota Mojokerto hingga hari ini di 2,64%, dan index harga konsumen kita masih juga terkendali,”tambahnya.

    Menurut Pj Wali Kota Mojokerto dan Kepala Diskopukmperindag, Ani Wijaya adanya peracangan TPID sangatlah efektif dikarenakan ketika harga bahan pokok di pasar semakin meningkat, secara otomatis warga mencari harga yang termurah. Maka peracangan TPID bisa jadi salah satu solusi untul mendapatkan harga sembako yang dibawah harga eceran tertinggi.

    Baca juga :  Sinergikan Risma & Ning Ita Pilkada 2024 PDIP Kota Mojokerto Optimis  Raih  75 %

    “Jadi ini fungsinya untuk stabilitator, kalau di pasar terlalu tinggi, maka peracangan TPID akan menjadi sebuah rujukan. Ketika peracangan TPID tidak mampu, maka otomasti Pemkot Mojokerto akan lakukan oprasi pasar untuk mengintervrensi supaya harga tetap terkendali dan inflasi kita terkendali,”jelas Ani Wijaya.

    Masih penjelasan Ani Wijaya, untuk persediaan setok atau distribusi dipastikan terjaga dengan baik. Khusunya untuk beras dan minyak goreng nantinya akan disuport oleh bulog. Sedangkan penyebab inflasi tertinggi bahan lainnya seperti cabai, dikarenakan masa konsumsi cabai sangat pendek dan cepat busuk.

    “Saya sudah tanya kepada bulog, apa tidak ada penugasan untuk mengintervrensi terkait cabai. Sampai sekarang belum, dikarenakan memang cabai ini dianggap sesuatu yang akan muncul tahunan. Dan kita harapkan melalui program PKK rumah rumah itu bisa menanam sendiri untuk masalah cabai,” pungkasnya. (*)

    Reporter : Gatot Sugianto

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan