Saya berkenalan rengan Rizal Ramli sekitar 20 tahun lalu, meski nama dan aktifitasnya sudah saya ikut jauh lebih lama. Bang RR yang mengontak saya minta bertemu sambil makan siang di cafe Hotel Mulia. Saya mengajak DR Indrawadi Tamin, ipar saya, yang dulu juga bergabung dalam kabinet Presiden Gus Dur. Luar biasa Bang Rizal menguraikan “inside story” era pemerintahan Gus Dur tempo hari.
Ia menyingkap kisah seru dan lucu perseteruan Megawati dengan Gus Dur yang ikut dia selesaikan waktu itu. Kisah ini tentu saja menarik dimasanya. Maklum ini menyangkut perseteruan dua tokoh bangsa dalam posisi sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
” Tadinya yang ditunjuk memimpin tim perdamaian, Pak SBY, tetapi nggak mempan. Barulah setelah kita turun, urusan beres,” kisah Bang Rizal. Inside story detik- detik lengsernya Presiden Gus Dur tidak kalah serunya dalam cerita Bang Rizal. Klop dengan cerita almarhum Indrawadi. Begitulah Bang Rizal, seperti buku terbuka, tidak ada yang tersembunyi.
Setelah pertemuan itu kami pun sering kontak, bertukar informasi dan menjadi sahabat, erat, mengulas topik hangat politik
terutama lima tahun terakhir.
Bang Rizal terang-terangan sangat kecewa pada kepemimpinan Jokowi. Penyelenggaraan negara dinilainya sudah sangat menyimpang, dijalankan pemerintah secara ugal-ugalan.
Bang Rizal sahabat yang hangat. Bersahabat dengan banyak kalangan tanpa pandang bulu. Mau mendengar dan menghargai siapapun yang berkomitmen membangun bangsa meski ditempuh lewat jalan berbeda. Kami saling mengunjungi. Ia ke rumah waktu saya berulang tahun, juga datang sewaktu saya undang wawancara TV Digital sambil makan siang di rumah.
Saya menyesal kenapa tak ” ngeh” sudah lebih sebulan Bang Rizal tak mengepakkan sayap Rajawalinya. Terakhir dia mengirimi saya foto dan berita aktifitasnya mengunjungi Rembang, mengadvokasi warga yang tanahnya terancam dirampas. Itu sekitar 10 November lalu.
Sebulan sebelumnya, ia mengirimi saya cuitannya di X ( Twiiter) yang mencemaskan kondisi pers yang dinilainya telah terkooptasi oleh kekuasaan. Meski demikian, dia tetap menyebut beberapa nama, seperti Karni Ilyas, Tides Katoppo, Surya Paloh, Goenawan Mohammad, dan nama saya yang dianggapnya tetap bergerilya dan menulis kritis.
Dalam berbagai pernyataannya di pelbagai media Bang Rizal meramalkan Presiden Jokowi akan lengser sebelum waktunya. Dalam hal keberanian menyampaikan kritik keras dan pedas kepada Pemerintah, Bang Rizal hampir tiada tanding memang.Tiada duanya sejak dulu dan konsisten hingga akhir hayat. Semoga
Indonesia berubah lebih baik seperti dicita-citakan sejak lama. Semoga harapan tentang Indonesia di hari depan dijabah Allah SWT, dan Bang Rizal pun bisa tenang disampingNya tanpa perlu mengepret lagi. Selamat jalan Sang Rajawali.
Bandung 3 Januari 2024.