Catatan Ilham Bintang
Indonesia kembali berduka, kehilangan tokoh demokrasi penting yang sangat kritis kepada pemerintah : DR Rizal Ramli. Anda pasti ingat tagline atau julukan terkenal dan pas, ekonom terpandang itu :
” Rajawali Ngepret”. Rizal wafat Selasa (2/1/2024) pukul 19.30 WIB di RSCM Jakarta Pusat. Lebih sebulan ia dirawat di RS karena kanker pankreas.
Mantan menteri di era Presiden Gus Dur dan Presiden Jokowi itu mengembuskan nafas terakhir dalam usia 69 tahun di RSCM Jakarta.
Ia lahir di Padang 10 Desember 1954, dan meninggal dunia, tiga pekan setelah menginjak usia 69 tahun.
Bang RR, begitu saya biasa menyapanya, adalah sosok yang tak pernah lelah mengedukasi dan menuntun rakyat agar berperan aktif mengawasi penyelenggaraan negara. Berbekal sebagai ekonom dan aktifis pergerakan sejak masih mahasiswa di ITB Bang RR terus menyuarakan sikap kritis. Ini menjelaskan mengapa kepergiannya sontak diratapi banyak orang di berbagai saluran media. Di X ( dulu Twitter) kepergiannya menjadi tranding topic praktis sejak berita wafat menyebar.
Semula Tak Percaya
Terus terang, semula saya tidak percaya berita duka mengenai Bang Rizal..Saya sedang berada di Bandung ketika membaca berita duka itu pertama kali secara tidak sengaja di WAG salah satu komunitas. Saya berharap semoga itu hanya hoax yang memang berseliweran di tahun politik ini. Apalagi posisinya sebagai tokoh kritis, kerap juga Bang Rizal diperkusi lawan politiknya.
Berita itu saya “forward” di WAG “Komengsong”, saluran komunikasi komunitas lintas profesi yang di dalamnya ada Rizal Ramli. Saya kepingin segera dibantah langsung oleh beliau. Ketika Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi merespons bertanya ” Rizal Ramli siapa Bang IB?” saya sempat gelagapan. Saya balas, justru saya bertanya mengenai kebenaran informasi itu di sini. Rizal Ramli tidak merespons.
Di dalam hati, saya mulai curiga.Saya periksa jalur komunikasi pribadi ( japri) dengan Bang RR di WA. Ternyata kartu ucapan selamat menyambut tahun baru yang saya kirim pada tanggal 1 Januari pun hanya contreng satu, alias tidak dibaca. Saya scroll ke atas.
Komunikasi saya terakhir dengan beliau 10 November lalu. Waktu itu ia mengirimi saya berita dan foto kegiatannya di Rempang. Keraguan saya sebentar saja terjawab, membenarkan yang justru tidak dihendaki. Berita Rizal Ramli wafat sudah menyebar di mana-mana, sudah diberitakan banyak media malam itu. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.
Inside Story Era Gus Dur