Masyarakat berperan aktif rawat dan lestarikan arsip film nasional

Masyarakat berperan aktif rawat dan lestarikan arsip film nasional

“Film tersebut disimpan kemudian kami pinjam dari Sinematek Indonesia. Dari 15 reels tersebut, tidak serta merta dapat diharapkan karena beberapa adegan pada menit pertama juga pasti akan terasa sekali kerusakan audio-nya,” jelas Panji.

Selain kerusakan parah pada sektor suara, Panji menjelaskan bahwa ada pula sejumlah kerusakan visual pada beberapa bagian di film “Dr. Samsi” sehingga membuat emosi adegan turut menghilang.

“Kami menerapkan proses inspeksi, digitalisasi, serta ada juga rekonstruksi meliputi diskusi dan pengambilan keputusan terkait film. Jadi, kami kembalikan film ini ke aslinya semirip mungkin seperti saat film tersebut dibuat,” kata Panji mengakhiri penjelasan.

Restorasi film “Dr. Samsi” merupakan upaya pemerintah untuk menambah kekayaan arsip dan penyelamatan materi yang selama ini pernah menjadi catatan kejayaan sinema nasional. Pengelolaan arsip dan restorasi film tersebut menjadi salah satu kerja nyata Kemendikbudristek dalam menghargai peran para sutradara sekaligus karya-karya dalam membangun industri perfilman Indonesia.

Film “Dr. Samsi” merupakan karya sandiwara yang diciptakan oleh suami Ratna yaitu Andjar Asmara. Tak hanya berada di balik layar, Ratna Asmara juga turut membintangi film “Dr. Samsi” dengan memerankan karakter Sukaesih. Selain Ratna, beberapa aktor seni peran yang turut bermain di film ini di antaranya Raden Ismail, M. Said, Kamaludin, Djuwita, Kartini, dan Awaludin. (*)